Resmikan Kantor Dubai International Chamber di Indonesia, Menteri Bahlil Singgung Hubungan Ekonomi Indonesia-UEA agar Di-upgrade

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong hubungan bisnis Indonesia dengan negara di Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA) semakin meningkat.

Menurut Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, hubungan antara pemerintahan Indonesia dan pemerintahan UEA yang terjalin tidak hanya sebatas antar negara saja, tapi juga terjadi dalam hubungan personal antara kedua pemimpin negara.

“Tetapi menurut saya, dalam dunia sekarang, dunia ekonomi sangat tidak optimal kalau hanya kita memuji, bangga dengan hubungan diplomatik yang baik tanpa dibarengi dengan hubungan ekonomi,” ucap Bahlil dalam Peresmian Kantor Dubai International Chamber di Indonesia pada Selasa (06/05/2023).

Memang pertumbuhan neraca perdagangan Indoensia dengan Uni Emirat Arab semakin membaik, tapi pihaknya ingin terus mengoptimalkan.

Bahlil menyampaikan bahwa dari sisi investasi Indonesia di tahun 2022 sebesar US$83 miliar atau setara Rp1.270 triliun. Namun, sayangnya negara Timur Tengah masih belum menempati posisi teratas Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia.

“Negara-negara yang masuk ke Indonesia itu yang pertama Singapore, China, Hongkong, Korea, bahkan negara-negara di Timur Tengah itu di bawah 10% semua,” ungkapnya.

Adapun FDI tersebut merupakan investasi di luar sektor hulu migas dan sektor keuangan serta sektor UMKM.

Meskipun Indonesia selalu dikatakan sebagai negara dengan masyarakat muslim terbesar di dunia, namun Bahlil sebut ini hanya sebatas tagline saja.

“Tapi itu hanya sebatas tagline, tapi kolaborasi bisnis kita belum maksimal. Ini yang menurut saya harus kita upgrade dan saya pikir UEA salah satu negara terbaik di Timur Tengah yang bisa kita ajak berkolaborasi dengan pada posisi yang saling menguntungkan dan saling menghargai,” jelasnya.