
Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 5%, Inilah Rekomendasi Kebijakan dari AMRO untuk Indonesia

Hutama Karya akan menjadi operator jalan tol terbesar di Indonesia setelah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.769 Km rampung/HK
The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk Indonesia untuk tahun 2024. AMRO juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 di atas 5%.
AMRO menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan kinerja yang baik, didorong oleh ketahanan konsumsi domestik dan penguatan investasi. Pihak berwenang didorong untuk menjaga sinergi kebijakan untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan keuangan, serta mempertahankan momentum pemulihan di tengah tantangan global yang sedang berlangsung.
“Perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 5,0 persen pada tahun 2023 dan menguat menjadi 5,2 persen pada tahun 2024,” kata Lead Economist AMRO, Sumio Ishikawa dalam keterangan resminya.
“Permintaan domestik yang kuat didukung oleh kepercayaan konsumen yang kuat dan dorongan belanja terkait pemilu, pembangunan proyek-proyek strategis nasional yang sedang berlangsung, termasuk ibu kota baru, dan pemulihan permintaan eksternal secara bertahap, diperkirakan akan mendukung pertumbuhan. Sinergi kebijakan yang kuat antar otoritas harus dipertahankan untuk menjaga stabilitas dan mendukung kegiatan ekonomi,” lanjutnya memaparkan.
AMRO juga memperkirakan inflasi akan tetap terkendali pada target 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024 berkat konsistensi bauran kebijakan Bank Indonesia (BI), sinergi kebijakan yang erat antara BI dan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dengan memastikan pasokan dan distribusi barang-barang kebutuhan1 yang memadai, dan subsidi energi yang berkelanjutan. Surplus perdagangan yang cukup besar, peningkatan pariwisata dan aliran masuk investasi asing langsung yang berkelanjutan telah mendukung posisi eksternal di tengah gejolak aliran modal yang baru-baru ini terjadi.
Ada beberapa hal yang direkomendasikan AMRO kepada Indonesia. Pertama, dalam skenario penurunan dengan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan di negara-negara mitra dagang utama, pihak berwenang didorong untuk memantau dengan cermat risiko-risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan keuangan, sembari bersiap memberikan dukungan yang diperlukan untuk menopang pemulihan ekonomi.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
