
Presiden Jokowi Tak Hanya Paparkan Progres Ekonomi, Tapi Ingatkan Soal Pilpres yang Hangat

Tangkapan layar, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya ketika memperingati HUT ke-58 Partai Golkar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10)/Iconomics
Presiden Joko Widodo kembali menjelaskan data dan angka terkait perekonomian Indonesia yang saat ini mengalami peningkatan. Dalam sambutannya pada Munas ke-17 Hipmi di Surakarta, pada Senin (21/11/2022), Presiden Jokowi juga menyinggung mengenai kontestasi politik pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Ekonomi kita di kuartal ketiga berada di angka 5,72% dibandingkan dengan negara G20 lainnya,” kata Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu saja, Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa angka inflasi Indonesia masih berada dalam kendali yang baik yaitu 5,7%. Kemudian, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,4%, ekspor juga tumbuh 21,6%.
Meskipun saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, terdapat 14 negara sudah menjadi pasiennya International Monetary Fund (IMF), dan 28 negara mengantre di depan pintunya IMF, diperkirakan sampai 66 negara dan tidak mungkin semuanya mendapat bantuan dari IMF.
Tak hanya berbicara tentang ekonomi, Jokowi juga mengingatkan kepada para calon-calon presiden dan wakilnya agar dapat membawa suasana politik yang hangat. Serta, ia juga mengingatkan untuk tidak membawa isu politik SARA karena membahayakan Indonesia.
“Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada Capres dan Cawapres nanti untuk membawa suasana politik yang anget dikit. Syukur bisa adem, debat silakan tapi jangan sampai panas apalagi bawa-bawa politik SARA. Tidak, jangan. Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama, Hindari ini, lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide tapi jangan masuk ke politik SARA, agama, politik identitas. Jangan sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonsia,” kata Presiden Jokowi.
Leave a reply
