Perubahan Gaya Hidup Dorong Kebutuhan Pembiayaan Secara Digital

Akulaku Finance Indonesia menilai ada 3 perubahan yang terjadi dalam gaya hidup masyarakat sebagai dampak dari digitalisasi yang dipercepat oleh pandemi Covid-19. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Akulaku Finance, perubahan pertama dari gaya hidup masyarakat itu 69% sudah tidak lagi mau makan secara bersama-sama.

“Perubahan kedua terkait dengan bahwa masyarakat saat ini lebih menikmati bekerja dari rumah dan itu sekitar 84%. Walau akhir-akhir ini ada juga yang menyebut bekerja dari rumah itu lebih stres,” kata Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga dalam sebuah diskusi secara virtual, Kamis (3/6).

Sementara itu, kata Efrinal, perubahan ketiga terkait dengan peningkatan cara berbelanja masyarakat lewat e-commerce mencapai 66%. Secara tidak langsung perubahan ini sebenarnya ikut mendorong peningkatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia apalagi yang menjadi merchant di e-commerce adalah UMKM.

Dengan adanya perubahan perilaku tersebut, kata Efrinal, tentunya ini akan mendorong kebutuhan pembiayaan secara digital. Pembiayaan digital ini diperlukan seperti yang dilakukan Akulaku Finance bahwa prosesnya akan melewati pemeriksaan e-KYC atau mengidentifikasi dan memverifikasi identitas pelanggan secara digital.

“Jadi nggak bisa juga sembarangan dan yang memohonkan pembiayaan belum tentu juga semuanya disetujui,” kata Efrinal.

Selanjutnya, kata Efrinal, lewat digital itu, maka akan terjadi suatu transparansi dalam proses pembiayaan karena semuanya terekam secara digital prosesnya. Dengan sistem ini tidak akan ada yang bisa dipalsukan atau dikarang karena Akulaku Finance punya tim anti-kecurangan sehingga semua data yang masuk tidak semuanya diterima begitu saja tetapi melewati verifikasi.

“Lalu, akibat perubahan ini, maka akan semuanya akan menjadi tanpa bersentuhan, tidak lagi memakai kertas dan tanpa menggunakan transaksi tunai. Dan secara operasional di Akulaku Finance ini sudah kami lakukan,” kata Efrinal.