Pertumbuhan ULN di Triwulan III Melambat, Inilah Faktor Penyebabnya

0
364

Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) lebih kecil pada triwulan III tahun 2020 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2020 tercatat sebesar 3,8% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy). Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh transaksi pembayaran ULN swasta.

“Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2020 tercatat sebesar US$408,5 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar US$200,2 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$208,4 miliar,” tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam Info Terbaru di laman BI.

ULN Pemerintah tercatat sebesar US$197,4 miliar pada triwulan  III atau tumbuh 1,6% (yoy). Sedangkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 2,1% (yoy). BI menjelaskan perlambatan pertumbuhan ini sejalan dengan penyesuaian portofolio di pasar surat berharga negara (SBN) Indonesia oleh investor asing akibat masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Untungnya perlambatan ULN tersebut tertahan oleh penerbitan Samurai Bond di pasar keuangan Jepang dan penarikan sebagian komitmen pinjaman dari lembaga multilateral pada triwulan III 2020.

Baca Juga :   Waskita Berhasil Turunkan Utang Jadi Rp 69,3 T di 2024

BI juga memaparkan ULN swasta juga tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir triwulan III 2020 tercatat 6,0% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 8,4% (yoy). Perkembangan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta berlanjutnya kontraksi ULN lembaga keuangan (LK).

Pada akhir triwulan III 2020, pertumbuhan ULN PBLK tercatat 8,1% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 11,6% (yoy). Sementara itu, ULN LK mencatat kontraksi yang berkurang menjadi sebesar 1,0% (yoy) dari kontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat 1,8% (yoy).

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,4% dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

BI menyebut rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan III 2020 sebesar 38,1%, sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,4%. Sementara itu, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,1% dari total ULN.

Leave a reply

Iconomics