
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Mencapai 5,28% di Triwulan III-2022

Tangkapan layar, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Eddy Sulistyo Bramiyanto
Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Eddy Sulistyo Bramiyanto mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2022 sebesar 5,28% secara year on year. Terkait penghitungan keseluruhan pertumbuhan ekonomi pada 2022 baru akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Februari 2023.
“Kita optimistis ekonomi Jawa Tengah mampu tumbuh antara 4,9-5,7%, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun 2021 yaitu 3,32%,” jelas Eddy dalam Seminar Nasional Indef pada Kamis (12/01/2023).
Dalam upaya pengendalian inflasi, Eddy mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelontorkan anggaran dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
“Anggaran dana transfer umum sebesar Rp27,9 miliar, anggaran biaya tidak terduga tahap 1 sebesar Rp8,9 miliar, dan tahap dua sebesar Rp14,87 miliar. Anggaran dana insentif daerah sebesar Rp8,8 miliar,” terangnya.
Besaran angka inflasi di Jawa Tengah pada Desember 2022 sebesar 5,63%, menurun dari yang tadinya sebesar 5,81% pada November 2022 lalu.
Di tahun 2023, meski tahun pemulihan, dapat memicu terjadinya normalisasi demand sehingga terdapat peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa. Dampaknya terjadi demand shcok yang menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa.
Untuk mengatasi hal tersebut, sinergi dan kerja sama sangat diperlukan dalam upaya mengendalikan inflasi yang ada.
“Saya selalu mendorong agar semua pemangku kepentingan, pemerintah provinsi dan kabupaten, kota se Jawa Tengah selalu aware terhadap perkembangan kondisi dan situasi yang ada di tingkat global nasional dan lokal. Serta mau membaca, menganalisis dan mempergunakan berbagai data dan aneka fakta empiris yang ada dalam pengambilan kebijakan pembangunan termasuk terobosan dan inovasi yang diperlukan,” katanya.
Eddy mengatakan pada tahun 2023, tidak dapat lagi menggunakan buku lama dalam melakukan pembangunan ekonomi Jawa Tengah, harus membuat buku baru. Dengan demikian, akselerasi pembangunan Jawa Tengah tahun 2023 dapat benar-benar terwujud meskipun di tengah segala tantangan risiko resesi global.
Leave a reply
