Pertamina MoU dengan Sucofindo untuk Tingkatkan Penggunaan TKDN

0
457

PT Sucofindo (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Pertamina (Persero) dalam hal pendampingan, perencanaan dan verifikasi capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada proyek-proyek infrastruktur dan pengembangan bisnis Pertamina Group. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dan jasa dalam negeri sebagai langkah nyata mendorong perekonomian nasional.

Dalam kerja sama ini, Pertamina menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Superintending Company of Indonesia (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero) melalui komitmen bersama yang ditandatangani di Jakarta pada 1 Desember 2020. Komitmen ini tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dengan Kepala BPPT Hammam Riza, Direktur Utama PT Sucofindo (Persero), Bachder Djohan Buddin serta Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero), Dian M. Noer.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya menjalankan peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memastikan implementasi TKDN pada setiap proyek dan proses bisnis di Pertamina Group. Lewat kerja sama ini, Sucofindo dan Surveyor Indonesia akan melakukan pendampingan, perencanaan dan verifikasi capaian TKDN pada proyek-proyek infrastruktur dan pengembangan bisnis Pertamina Group.

Baca Juga :   PTBA Telah Mengoperasikan Secara Komersial PLTU Tanjung Lalang 2x660 MW

“Pertamina juga berkomitmen untuk memastikan implementasi TKDN di seluruh proses usahanya. Dan hal ini berlaku di seluruh lini usaha mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari perencanaan hingga implementasi dan evaluasi. Inilah komitmen Pertamina untuk memajukan industri dalam negeri, semoga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk lebih banyak masyarakat Indonesia dan mendorong perekonomi nasional,” kata Nicke dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (2/12).

Selain memastikan capaian TKDN melalui pendampingan tersebut, kata Nicke, Pertamina juga bekerja sama dengan BPPT untuk pengkajian dan penerapan teknologi dan perekayasaan. Pertamina memerlukan pengkajian teknologi pada beberapa proyek di antaranya teknologi Biorefinery untuk transformasi teknologi kilang berbasis bahan baku fosil menjadi energi terbarukan, teknologi penyimpanan energi, residu kilang, dan teknologi dimethyl ether (DME) untuk subtitusi bahan bakar LPG.

“Dengan dukungan pengkajian dan penerapan teknologi, Pertamina dapat lebih mudah mewujudkan transformasi perusahaan menuju industri proses dan energi,” katanya.

Leave a reply

Iconomics