
Permintaan Membaik, Bank Indonesia Belum Revisi Perkiraan Pertumbuhan Kredit

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo/Theiconomics
Meski intermediasi perbankan terus mengalami pertumbuhan positif sejak Juni lalu, Bank Indonesia belum merevisi kembali perkiraan pertumbuhan kredit pada tahun 2021 ini.
Bank sentral masih memperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun 2021 ini berada pada rentang 4% hingga 6%. Perkiraan ini merupakan revisi dari perkiraaan sebelumnya yaitu 5% hingga 7%.
Bank Indonesia mengungkapkan intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif yaitu tumbuh sebesar 2,21% (yoy) pada September 2021.
Sebagai perbandingan pada Agustus dan Juli lalu intermediasi perbankan tumbuh masing-masing 1,16% dan 0,5%. Sedangkan pada Juni tumbuh 0,59% dan pada Mei masih terkontraksi sebesar 1,28%.
Bank Indonesia menyebutkan permintaan kredit saat ini sudah membaik, terutama dari dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.
Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko, di samping sangat longgarnya likuiditas dan penurunan suku bunga kredit baru.
“Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (19/10).
Perry mengungkapkan kenaikan kredit yang lebih tinggi tercatat pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu sebesar 8,67% pada September 2021. Demikian pula, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 2,97% (yoy), menunjukkan perbaikan lebih lanjut dunia usaha pada sektor UMKM.
Secara umum, menurut Bank Indonesia ketahanan sistem keuangan tetap terjaga. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Agustus 2021 tetap tinggi sebesar 24,38%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,35% (bruto) dan 1,08% (neto).
Leave a reply
