Perbesar Pelaku Usaha dan “Naik Kelas” Kunci Kembangkan Sektor UMKM

0
416
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Pemerintah dan para pemangku kepentingan diminta fokus 2 hal untuk mengembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kedua hal itu dinilai bisa menggiring masyarakat untuk menjadi wirausahawan dan membantu pelaku usaha untuk “naik kelas”.

“Mestinya ultimate goal kita dalam mengembangkan UMKM ini adalah untuk memperbesar jumlah pelaku usaha, dan yang sudah merupakan pelaku usaha didorong untuk dinaikkan kelasnya,” tutur Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso saat menghadiri acara webinar, Kamis (8/10).

Sunarso mengatakan, komposisi jumlah pelaku usaha di Indonesia sekitar 98,86% merupakan entitas usaha mikro. Sedangkan entitas usaha kecil sebesar 1,22%, entitas usaha menengah 0,09% dan entitas usaha skala besar hanya 0,01%. Kontribusi segmen UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60,9% dan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97%.

Lalu, kata Sunarso, rasio wirausahawan di Indonesia hanya 3,4%, masih sangat rendah jika dibandingkan negara-negara lain. Sedangkan rata-rata rasio wirausahawan di negara maju minimal di angka 4%. Sementara di Singapura rasio wirausahawan mencapai  9% dan Malaysia 5%.

Baca Juga :   Bank Jago Salurkan Kredit Hingga Rp17,3 Triliun, Naik 59% per Kuartal III-2024

“Kemudian bukan membesarkan UMKM dengan cara semua di tahan di mikro atau kecil, tapi yang belum masuk entrepreneur kita masukkan ke entrepreneur supaya tidak mencari kerja, tetapi menciptakan lapangan kerja,” kata Sunarso.

Untuk mengembangkan UMKM, kata Sunarso, pemangku kepentingan perlu mengarahkan seluruh sumber daya untuk mengedukasi terhadap pelaku usaha UMKM, terutama usaha mikro. Materi edukasi yang perlu diberikan kepada UMKM seperti spirit entrepreneurship; administrasi manajerial; cara memperoleh akses terhadap informasi, pasar teknologi dan permodalan; kesinambungan usaha dan lingkungan, serta tata kelola bisnis yang baik.

Dengan edukasi, kata Sunarso, maka usaha-usaha kecil dan mikro tersebut akan menjadi rapi dan menarik. Juga punya semangat yang baik untuk menjalankan bisnisnya dengan tata kelola yang baik.

“Maka industri keuangan tidak perlu didorong untuk berebut nasabah-nasabah UMKM, karena akan diperebutkan. Maka lembaga pembiayaan justru bersaing untuk memberikan kredit atau berbisnis dengan UMKM. Itu akan menurunkan harga dan meningkatkan kualitas layanan dari lembaga keuangan,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics