Pengurangan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Berdampak terhadap Pendapatan Pelaku Warteg

0
37
Reporter: Rommy Yudhistira

Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) menilai wacana pengurangan anggaran program makan bergizi gratis dari sebesar Rp 15 ribu menjadi sekitar Rp 7.500-Rp 9.000 akan berdampak pada pengusaha warung tegal (warteg). Pengurangan anggaran makan bergizi gratis mungkin berdampak langsung terhadap pendapatan warteg yang menyediakan makanan untuk program tersebut.

“Mereka mungkin harus menyesuaikan harga dan porsi makanan yang mereka tawarkan, yang bisa mempengaruhi keuntungan mereka,” kata Ketua Kowantara Mukroni saat dihubungi, Sabtu (20/7).

Mukroni mengatakan, pengurangan anggaran akan mempengaruhi kualitas makanan yang tersedia. Pemilik warteg mungkin khawatir bahwa dengan anggaran yang berkurang, para pelaku usaha warteg tidak bisa menyediakan makanan dengan kualitas gizi yang sama sehingga akan mempengaruhi reputasi bisnis dan kepercayaan dari pelanggan.

Kendati demikian, kata Mukroni, banyak pemilik warteg yang mendukung program makan bergizi gratis, lantaran memiliki banyak manfaat bagi komunitas pengusaha warteg. “Mereka mungkin merasa bahwa pemerintah perlu mencari cara lain untuk menghemat anggaran tanpa mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak,” ujar Mukroni.

Baca Juga :   Survei Indikator di Jatim: Ganjar Unggul dan Minta NU Netral soal Capres-Cawapres 2024

Karena itu, kata Mukroni, pihaknya menilai pemerintah perlu melibatkan komunitas pemilik warteg dalam hal pelaksanaan program makan bergizi gratis itu. Kontribusi pemilik warteg dapat menjadi suatu masukan yang positif bagi pemerintah sebelum menjalankan program tersebut.

Secara keseluruhan, kata Mukroni, pemilik warteg melihat pengurangan anggaran tersebut menjadi suatu tantangan, baik dari segi bisnis maupun tanggung jawab sosialnya. Pemilik warteg berharap agar pemerintah dapat menemukan solusi yang tidak mengorbankan kesehatan anak-anak, namun tetap mendukung keberlangsungan usaha kecil seperti warteg.

“Pemilik warteg mungkin juga siap untuk berkontribusi dalam mendukung program makan bergizi dengan memberikan diskon atau bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan makanan yang sehat,” ujar Mukroni.

Sebelumnya, ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengungkapkan, presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana memangkas anggaran program makan bergizi gratis dari semula Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500-Rp 9.000 per anak.

Heriyanto mengungkap hal tersebut berdasarkan hasil diskusinya bersama tim ahli ekonomi Prabowo-Gibran yang dilakukan beberapa waktu yang lalu. “Menarik buat saya adalah setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 triliun (total anggaran program). Kemudian tugasnya presiden elected ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa tidak diturunkan lebih hemat dari Rp 15 ribu. Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kah? Kira-kira begitu,” kata Heriyanto.

Leave a reply

Iconomics