Pengamat BUMN Sarankan Peningkatan Sinergi Antar BUMN untuk Mendukung UMKM

0
252
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menempatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya transformasi BUMN. Sejumlah program yang berpihak mendukung UMKM pun terus dilakukan, seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM dan kredit usaha rakyat (KUR).

Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai keberpihakan BUMN terhadap UMKM sudah tepat.

“UMKM itu termasuk segmen usaha penyangga ekonomi yang penting. Terdapat hampir 64 juta UMKM dan menampung tenaga kerja lebih dari 160 juta (orang) berdasarkan data pada akhir 2020,” ujar Pengamat BUMN Toto dalam keterangan resmi.

Namun dari sisi baki kredit perbankan, baru menyerap sekitar 20% dari total kredit perbankan. Artinya, banyak usaha di sektor mikro dan kecil yang feasible namun tidak bankable.

“Karenanya, intervensi pemerintah lewat BUMN, misal lewat program KUR dan pendampingan bisnis (coaching), sangat penting dilakukan,” ucapnya.

Ia menilai kunci kebangkitan UMKM bukan semata pada akses terhadap sumber keuangan, melainkan juga upaya peningkatan kapabilitas pelaku usaha.

Baca Juga :   Hingga Kuartal II/2020, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit Senilai Rp 67,09 T

Lebih lanjut, Toto mencontohkan Korea dalam hal ini Korea Credit Guarantee Fund (KODIT) sebagai lembaga pembiayaan penjaminan kredit korea yang tidak sekadar memberikan penjaminan. Tapi juga melakukan pembinaan masif terhadap sektor mikro dan kecil agar kapabilitasnya meningkat.

“Ukuran keberhasilan KODIT bukan berapa jumlah profit lembaga tersebut, namun lebih kepada berapa jumlah segmen mikro-kecil yang sudah bisa naik kelas,” lanjutnya.

Ia menyebut banyak perusahaan pelat merah yang fokus dalam pemberdayaan sektor UMKM. Menurutnya, sumber daya BUMN yang besar akan semakin optimal dalam pengembangan UMKM jika saling terintegrasi antar BUMN.

“Alangkah baiknya apabila holding BRI bisa bekerja sama dengan Askrindo-Jamkrindo serta juga dengan Pefindo supaya layanan terhadap sektor mikro-kecil bisa di bawah satu atap, terintegrasi. Dengan model ini upaya sinergitas BUMN bisa lebih baik dalam pemberdayaan UMKM,” lanjut Toto.

Leave a reply

Iconomics