Pendapatan Naik 31,71%, Laba Bersih Adhi Karya Malah Anjlok 80,73%

0
893
Reporter: Petrus Dabu

Pendapatan usaha perusahaan konstruksi plat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk naik signifikan pada kuartal pertama 2020 lalu. Tetapi pada saat bersamaan laba bersih juga menukik tajam diantaranya karena kenaikan beban bunga obligasi dan utang bank.

Emiten dengan kode saham ADHI ini membukukan pendapatan sebesar Rp 3,07 triliun, naik 31,71% year on year, dari 2,33 triliun pada kuartal pertama 2019 lalu.

Pendapatan dari bisnis utama ADHI yaitu jasa konstruksi naik 37,08% year on year menjadi Rp 2,49 triliun, dari Rp 1,81 triliun pada kuartal pertama 2019. Sedangkan pendapatan dari segmen EPC turun 21,9% year on year menjadi Rp 93,41 miliar, dari Rp 119,61 miliar dari kuartal pertama 2019.

Pendapatan dari properti/real estat naik 9,39% year on year menjadi Rp 322,06 miliar, dari Rp 294,41 miliar pada kuartal pertama 2019. Pendapatan dari investasi infrastruktur naik signifikan sebesar 63,97% menjadi Rp 164,83 miliar, dari Rp 100,53 miliar pada kuartal pertama 2019.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga naik sebesar 31,9% menjadi Rp 2,65 triliun. Sehingga laba kotor ADHI tercatat sebesar Rp 413,76 miliar naik 30,09% year on year.

Beban usaha juga naik sebesar 24,82% menjadi Rp 180,78 miliar sehingga laba usaha tercatat sebesar Rp 232,97 miliar, naik 34,5% dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga :   Right Issue Adhi Karya, Partisipasi Investor Publik Hanya 36%

Sampai di sini performa keuangan ADHI relatif sehat, meski beban pendapatan dan beban usaha telah menggerus sebagian besar pendapatan perseroan.

Beban keuangan yang naik 26,73% menjadi Rp 186,86 miliar makin meggerus laba perusahaan. Sementara di sisi lain, pendapatan lain neto dan bagian laba ventura bersama mengalami penurunan. Akibatnya, laba sebelum pajak pun menjadi hanya Rp 16,21 miliar, turun 79,12% dari Rp 77,63 miliar pada kuartal pertama 2019 lalu.

Ada pun beban keuangan perseroan adalah bunga obligasi sebesar Rp 100,79 miliar, naik 19,46% year on year. Selain itu, ada juga beban bunga utang bank yang naik signifikan sebesar 55,64% menjadi Rp 105,94 miliar.

Setelah dikurangi pajak, laba periode berjalan ADHI pada kuartal pertama 2020 sebesar Rp 14,6 miliar, turun 80,69% year on year dari Rp 75,62 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.

Laba yang menjadi bagian kepentingan non pengendali sebesar Rp 43,16 juta, sehingga laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tersisa Rp 14,56 miliar, turun 80,73% year on year dari Rp 75,54 miliar pada kuartal pertama 2019.

Leave a reply

Iconomics