Pemerintah Harus Fokuskan Stimulus Fiskal di Sektor Ekonomi Berbasis Rakyat

0
474
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Stimulus fiskal yang diberikan pemerintah di masa wabah virus corona saat ini semestinya kepada sektor ekonomi berbasis rakyat. Adapun sektor ekonomi berbasis rakyat itu antara lain sektor perkebunan, sektor kelautan dan sektor pertanian.

Pemerintah, kata mantan Menteri BUMN  Tanri Abeng, ketika memberikan stimulus kepada masyarakat harus membuat pilihan sektor yang diprioritaskan. Itu dilakukan mengingat keterbatasan dana yang ada.

Karena itu, sektor ekonomi berbasis rakyatlah yang paling tepat untuk diberi stimulus. Sebab, risiko penyebaran wabah corona di sektor ini lebih rendah ketimbang sektor ekonomi lainnya seperti sektor industri.

“Salah satu manfaat untuk melakukan stimulus di sektor ini karena resiko infeksi coronanya paling rendah ketimbang di industri,” kata Tanri Abeng saat telekonferensi secara virtual, Selasa, Jakarta (12/5).

Tanri mengatakan, pengumpulan data merupakan langkah awal yang diperlukan sebelum menetapkan atau memberi paket stimulus terhadap para pelaku ekonomi. Sebab, stimulus dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) hanya menaikkan knsumsi masyarakat secara jangka pendek.

“Tetapi ini tidak menolong pemantapan ketahanan ekonomi jangka panjang karena ekonomi jangka panjang ketahanan bersumber dari pada produksi,” kata Tanri lagi.

Baca Juga :   KLHK dan BRGM Rehabilitasi Mangrove Seluas 600 Ribu Hektare

Seperti dketahui, pada April 2020, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan stimulus fiskal III menggunakan anggaran APBN senilai Rp 405,1 triliun yang difokuskan untuk 4 hal:

1. Penambahan anggaran sektor kesehatan sebesar Rp 75 triliun untuk pengeluaran layanan kesehatan dan insentif tenaga medis.
2. Penambahan anggaran jaring pengaman sosial sebesar Rp 110 triliun untuk Program Keluarga Harapan, program makanan pokok/Sembako, pembebasan biaya listrik untuk pelanggan 450 VA selama 3 bulan, insentif perumahan, dan program padat karya.
3. Bantuan kepada sektor usaha sebesar Rp 70,1 triliun berupa ekspansi stimulus fiskal kedua dan subsidi bunga kepada debitur KUR, PNM dan Pegadaian.
4. Dan program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 150 triliun berupa paket stimulus untuk sektor keuangan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics