Pemerintah dan Lembaga Penyiaran Multipleksing Optimistis Migrasi ke TV Digital Berjalan Sesuai Target

0
476

Migrasi dari siaran televisi analog ke digital paling lambat 2 November 2022. Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menyatakan pemerintah bersama seluruh lembaga penyiaran multipleksing memiliki komitmen yang sama dan jelas untuk melaksanakan amanat itu.

“Saya ingin menyampaikan beberapa hal terkait dengan Rapat Persiapan ASO yang baru saja selesai dipimpin oleh Bapak Menteri Kominfo dan dihadiri perwakilan seluruh lembaga penyiaran multipleksing Indonesia. Hari ini kami mendiskusikan tentang proses dan tata cara pelaksanaan ASO. Komitmen kita yaitu berpegang teguh karena ini merupakan amanat undang-undang dan akan kita laksanakan dengan baik,” kata Ismail dalam Konferensi Pers: Persiapan Penghentian Analog Switch Off (ASO) Tahap I, yang berlangsung virtual dari Media Center Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (12/04/2022).

Ismail menegaskan pemerintah dan seluruh lembaga penyiaran, semuanya bertekad untuk agar pelaksanaan ASO ini dapat berjalan dengan baik.

Ia mengatakan seluruh pihak ingin menjalankan ASO tanpa menimbulkan gejolak dan kegaduhan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan ASO akan dijalankan secara hati-hati, sehingga masyarakat tetap dapat menikmati siaran televisi eksisting sampai dengan pengalihan siaran analog menjadi digital.

Baca Juga :   Kementerian Kominfo-Traveloka Berkomitmen Bangun Talenta Digital

“Jadi, saat ini masih berjalan secara simulcast penyiaran antara analog dan digital,” katanya dalam keterangan tertulis.

Plt. Dirjen PPI Ismail menyatakan dari infrastruktur digital sudah siap. Ia mengatakan pilarnya untuk melakukan migrasi ini ada empat. Pertama, infratruktur yaitu transmitter atau pemancar dan sebagainya sudah disiapkan oleh operator dan untuk tahap satu ini sudah ready.

Kedua, Set Top Box untuk masyarakat miskin. Untuk yang non miskin, dipersilakan segera mengadakan sendiri. Oleh karena itu, Ismail menyatakan Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mulai mempersiapkan STB dan perangkat televisi agar bisa menerima siaran digital.

“Masyarakat miskin yang dibagikan, yang non miskin itu jauh lebih besar. Kita imbau untuk beli dari sekarang. Tolong dicek agar televisi bisa menangkap siaran digital, karena hampir di seluruh Indonesia sekarang siaran digital sudah bersiaran. Jadi tidak perlu menunggu sampai pelaksanaan ASO atau dimatikan. Saat ini juga silakan dicoba karena siarannya jauh lebih berkualitas dan siapkan perangkat TV-nya,” katanya.

Baca Juga :   Bupati Mukomuko Minta Kementerian Kominfo Blokir Game Online Higgs Domino dkk

Ketiga, Pemerintah terus melakukan sosialisasi secara terus-menerus untuk kebutuhan ini agar masyarakat mengerti yang dimaksud dengan migrasi TV ke digital.

Keempat adalah siaran simulcast. “Jadi ini sudah dilakukan juga yaitu ada Siaran TV Analog dan digital, sehingga tidak perlu menunggu sampai analog di-switch off masyarakat sudah bisa menikmati siaran digital sejak sekarang,” Plt. Dirjen PPI Ismail.

Apabila perangkat televisi belum bisa menangkap siaran digital DVB-T2 itu, Plt. Dirjen PPI Ismail mendorong agar masyarakat dapat melengkapi dengan perangkat STB.

“Karena ketersediaan ini makin hari makin dekat, kami takut tidak ada barangnya. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk sejak sekarang membeli perangkat STB-nya,” harapnya.

Plt. Direktur Jenderal PPI Kominfo menyampaikan penyelenggara mux juga sediakan bantuan Set-Top-Box. Namun, pembagian STB secara gratis belum bisa diberitahu. Saat ini, Kementerian Kominfo masih melakukan review dan sudah didistribusikan.

“ASO tahap I pokoknya berjalan secara alamiah, mudah-mudahan sesuai rencana. Tahap pertama April, kemudian Agustus dan November. Tapi kami terus melakukan reviu bersama industri penyiaran Indonesia untuk meyakinkan bahwa seluruh masyarakat dapat menikmati siaran dengan baik dan berkualitas, serta tidak timbul gejolak dan kegaduhan di masyarakat akibat proses yang kita jalankan. Kami berdiri bersama-sama di sini, menunjukkan rencana, tekad besar dari industri penyiaran Indonesia untuk melakukan migrasi dari siaran analog menuju ke siaran digital,” tandasnya.

Leave a reply

Iconomics