
Pelaksanaan GCG Dinilai Dapat Membawa Dampak Positif bagi Perusahaan

Tangkapan layar, Ketua Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) Mardiasmo/Iconomics
Pelaksanaan rumah governance suatu korporasi bisa dikategorikan sebagai good corporate governance (GCG) yang mampu membawa dampak positif bagi perusahaan. Dalam rumah governance terdapat beberapa fondasi yaitu governance outcome, governance process, governance structure, dan governance commitment and principles.
Ketua Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) Mardiasmo mengatakan, yang dimaksud dengan governance outcome ialah suatu implementasi governance pada saat berinteraksi dengan stakeholders untuk mendapatkan dukungan penuh melalui pendekatan creating shared value (CSV). Governance outcome merupakan suatu laporan keuangan.
“Dan laporan keuangan ini yang disampaikan, yang berkualitas dan berintegritas,” kata Mardiasmo dalam acara seminar dan awarding yang digelar The Iconomics, Jumat (17/12).
Masih terkait governance outcome, kata Mardiasmo, dari laporan keuangan yang berkualitas dan berintegritas itu muncul proses pengambilan kebijakan dengan mengembangkan kode etik, perilaku, yang melibatkan pelaku usaha dan seluruh stakeholder atau bisa disebut sebagai governance process. Selanjutnya baru mengaplikasikan governance structure.
Dengan begitu, kata Mardiasmo, setiap perusahaan dapat mengorganisasikan struktur yang mengadopsi mekanisme check and balance melalui berbagai hal. Semisal, pelaksanaan three lines model, whistle blowing system, sistem manajemen antipenyuapan, anti-gratifikasi sistem, sistem pencegahan conflict of interest, dan fakta integritas untuk mengeliminasi benturan kepentingan serta potensi fraud.
“Karena kalau saya lihat fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyaknya kasus hukum yang menimpa perusahaan berakar dari permasalahan lemahnya implementasi governance structure,” ujar Mardiasmo.
Karena itu, kata Mardiasmo, dengan menerapkan governance commitment and principles suatu perusahaan dapat menyusun fondasi dalam melaksanakan proses governance secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan. Ini terdapat dalam mekanisme tone at the top dan konsep transparency, accountability, responsibility, independency, fairness (TARIF).
“Harapannya agar holding-holding ini dan juga amanah saya sebagai Ketua KNKG yang baru itu bagaimana meningkatkan governance di Indonesia supaya bisa juga selain di Indonesia makin maju, tapi juga di regional dan internasional kita masuk. Jadi kalau ada Asian Corporate Awards, Indonesia masuk, walau internasional kita ada wakilnya. Karena menunjukkan seperti itu,” katanya.
Leave a reply
