
Pasca Integrasi dengan BBI, PermataBank Paparkan Kinerja 2020

Ilustrasi Kantor layanan PermataBank/ Istimewa
PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mengumumkan kinerja perusahaan sampai dengan triwulan IV tahun 2020 dengan kinerja keuangan yang solid di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama PermataBank Dr. Ridha D.M. Wirakusumah mengatakan pada akhir tahun, jumlah nasabah Bank mencapai hampir 4 juta nasabah yang tersebar di 62 kota dengan 300 cabang, 4 diantaranya direnovasi menjadi model branch yang terdigitalisasi.
“Permodalan dan likuiditas kami terjaga kuat seiring dengan keberhasilan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia yang berjalan lancar diakhiri dengan masuknya PermataBank ke jajaran Bank BUKU IV pada akhir Januari 2021,” kata Ridha dalam keterangan resmi tertulis pada Senin (08/03/2021).
PermataBank mengumumkan telah membukukan total modal Rp43 triliun dan capital adequacy ratio (CAR) meningkat secara signifikan menjadi 35,7%. Selain itu, pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp3,8 triliun atau meningkat 23,7% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14,2% dan pendapatan non-bunga sebesar 16,1% (yoy). Pencapaian ini diikuti dengan perbaikan rasio marjin bunga (Net Interest Margin/NIM) menjadi 4,7%, meningkat dari 4,4% di periode yang sama tahun lalu sejalan dengan strategi PermataBank dalam mengelola struktur likuiditas secara optimum.
Bank tersebut menyatakan total penyaluran kredit tercatat sebesar Rp118 triliun, meningkat 9,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pengalihan aset Bank Bangkok Indonesia (BBI) melalui proses integrasi sebesar Rp17,3 triliun.
Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat sedikit meningkat ke level 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8%. Adapun NPL net berada pada level 1,0% dibandingkan posisi Desember 2019 sebesar 1,3%.
Bank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book. Selama triwulan IV 2020, sejalan dengan arahan regulator program restrukturisasi dan relaksasi kredit. Sampai dengan bulan Desember 2020, sekitar 14% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan.
PermataBank telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset yang cukup signifikan sebesar Rp2,2 triliun dengan memperhitungkan potensi peningkatan kerugian kredit sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada profil risiko portfolio kredit. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rasio NPL Coverage menjadi 239% di akhir tahun 2020, lebih tinggi dibandingkan rasio tahun lalu sebesar 133%.
Likuiditas yang baik tercermin dengan rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 79% di Desember 2020 dan rasio CASA meningkat menjadi 51,2% meningkat 54 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total dana simpanan masyarakat tumbuh sebesar 18,4% yoy, kontribusi terbesar dari pertumbuhan produk Giro sebesar 25,3%, diikuti oleh Tabungan dan Deposito masing-masing 13,5% dan 17,1% yoy.
Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Common Equity Tier 1(CET-1) pada posisi Desember 2020 masing-masing sebesar 35,7% dan 26,9% meningkat dibandingkan 19,9% dan 18,7% pada periode yang sama tahun lalu, jauh di atas ketentuan modal minimum yang berlaku dan rata-rata CAR industri perbankan Indonesia.
Di masa pandemi ini, transaksi digital pun naik. Transaksi dari semua digital channel terutama PermataMobile X dan PermataNET mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu, sedangkan transaksi QR Pay melalui PermataMobile X mengalami pertumbuhan paling tinggi yang mencapai di atas 300%.
Digitalisasi juga terus dilakukan dalam pelayanan kantor cabang dengan semakin bertambahnya Model Branch sebagai salah satu upaya menghadirkan pengalaman perbankan yang seamless dalam pelayanan offline dan online.
Leave a reply
