Optimalisasi Model Bisnis: Perindo dan Perinus Genjot Ekspor

0
517

Perikanan Indonesia (Perindo) dan Perikanan Nusantara (Perinus) yang nantinya akan digabungkan akan terus mendorong ekspor dan memperkuat rantai pasok perikanan. Sebagai koordinator BUMN Kluster Pangan, Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan terdapat potensi peningkatan ekspor produk perikanan.

Pada minggu lalu, Perinus telah melakukan ekspor gurita ke Jepang setelah pekan sebelumnya Perindo lakukan ekspor ikan kembung ke Thailand.

Ekspor Perinus yang berlangsung 4 Juni 2021 ini berupa gurita beku sebanyak 12.192,4 kg dengan total transaksi senilai US$71.679,52 atau setara dengan Rp1.03 miliar. Hasil tangkapan yang diekspor dari mitra-mitra nelayan Perinus Cabang Makassar.

Arief mengatakan pada semester pertama 2021 ini Perinus telah berupaya berkontribusi mengoptimalkan model bisnis perseroan melalui realisasi 3 kali kegiatan ekspor perikanan dalam rangka memenuhi permintaan buyer di Jepang, diantaranya bulan Februari, April dan Juni 2021. Sementara itu Perindo juga kerap optimalkan ekspor perikanan, meski kondisi Pandemi pun data penjualan ekspor Perindo tercatat aktif memenuhi permintaan bahan baku ikan untuk pasar ekspor  sejak Januari 2021.

Baca Juga :   Gelaran MotoGP Mandalika 2023, Garuda Indonesia Group Operasikan 6.200 Kursi Tambahan ke Lombok

Sebelumnya, Perindo telah merealisasikan ekspor ikan ke Thailand untuk sesi pertama sebanyak volume 25.000kg dan akan dilanjutkan 3 sesi ekspor berikutnya yaitu 50.000 kg, 50.000 kg, 25.000 kg hingga memenuhi permintaan sebanyak 150.000 kg ke Thailand dengan estimasi total valuasi transaksi ekspor pada 4 sesi tersebut sebesar US$328.560 atau setara Rp4,59 miliar.

Arief menilai kegiatan ekspor perikanan ini merupakan upaya-upaya perbaikan model bisnis sebagai langkah awal menuju penggabungan BUMN Perikanan.

“Ke depan memang salah satu rencana model bisnis BUMN Perikanan yang akan dimerger adalah dengan mengoptimalkan offtake produk nelayan sekaligus meningkatkan pasar ekspor, oleh karenanya sambil paralel proses penggabungannya, kinerja operasional tetap dimaksimalkan,” kata Arief dalam siaran pers tertulis.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa industri perikanan khususnya yang berorienstasi ekspor, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi di masa pandemi Covid-19, ekspor perikanan justru menunjukkan tren positif.

Trenggono juga mengatakan sektor perikanan ini tidak hanya menghasilkan devisa bagi negara, tapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil perikanan. Di samping itu sektor ini menyerap banyak tenaga kerja.

Baca Juga :   BUMN Akan Impor Bahan Baku Oseltamivir dan Chloroquine dari India

Adapun Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan upaya BUMN untuk meningkatkan kerjasama dalam upaya perbaikan rantai pasok termasuk rencana pembangunan strategis di wilayah Timur Indonesia. Kerja sama juga dengan memperhatikan kepentingan nasional yang strategis. Proyek akan melibatkan BUMN yang akan menjadi motor pembangunan di sejumlah wilayah di Nusantara.

“Tak hanya di pulau Jawa, melainkan pula pembangunan strategis di wilayah Timur Indonesia. Sebagai misi untuk mempertegas kedaulatan maritim dan perikanan, Indonesia akan membangun pelabuhan perikanan di Ambon sebagai bagian untuk menyukseskan program lumbung ikan nasional,” kata Menteri Erick melalui keterangan pers tertulis (05/06/2021).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics