Okupansi Hotel Membaik Seiring Pelonggaran Mobilitas Sosial

1
371

Industri perhotelan tanah air menunjukkan tanda-tanda pemulihan seiring dengan adanya pelonggaran mobilitas masyarakat. Namun, tingkat okupansi kamar hotel ini belum sepenuhnya kembali ke level normal, diantarnaya karena kunjungan wisatawan mancanegara yang masih rendah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada September 2021 lalu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia mencapai 36,64%, meningkat 11,57 poin dibandingkan Agustus 2021 dan meningkat 4,52 poin dibandingkan September 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan TPK sempat mengalami penurunan drastis pada Juli lalu sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia akibat varian delta. Pada Juli 2021, TPK hotel bintang hanya 22,38%, turun dari 38,55% pada Juni 2021.

“Seiring dengan perbaikan penanganan Covid dan mobilitas penduduk yang semaikin meningkat, TPK Agustus sudah mengalami kenaikan menjadi 25,07% dan September meningkat ke 36,64%,” ujar Margo dalam konferensi pers, Senin (1/11).

Margo menambahan perbaikan penanganan pandemi dan pelonggaran mobilitas masyarakat juga berimbas pada sektor transportasi. Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada September 2021 sebanyak 2,0 juta orang atau naik 84,04% dibanding Agustus 2021. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 7,62% menjadi 48,0 ribu orang.

Baca Juga :   Mesin-Mesin Pertumbuhan Sudah Berfungsi, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01% pada Triwulan Pertama 2022

Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada September 2021 tercatat 1,2 juta orang atau naik 11,29% dibanding Agustus 2021. Tren kenaikan juga terjadi pada angkutan kereta api. Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada September 2021 sebanyak 9,6 juta orang atau naik 46,83% dibanding Agustus 2021.

Meski ada perbaikan pada TPK hotel bintang, tetapi level TPK saat ini masih jauh dari kondisi sebelum pandemi. Sebagai perbandingan, TPK pada September 2019 berada di level 53,52%.

Salah satu peyebab masih belum normalnya okupansi hotel di tanah air ini adalah karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih rendah. BPS mencatat, pada Sepetmber 2021 lalu, kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 126,51 ribu kunjungan, turun sebesar 15,08% dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada September 2020. Namun jika dibandingkan dengan Agustus 2021, jumlah kunjungan wisman pada September 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,41%.

Secara kumulatif dari Januari hingga September 2021, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 1,19 juta kunjungan, turun sebesar 67% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020.

Baca Juga :   BPS Laporkan Inflasi Semester I-2023, Polanya Komoditas Pangan yang Naik Tinggi

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

1 comment

Leave a reply

Iconomics