OJK Tekankan Literasi dan Inklusi Keuangan Digital kepada UMKM

0
348

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan digital terutama bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sehingga bisa semakin berkontribusi dalam penguatan ekonomi nasional dan ketahanan perekonomian di kawasan Asean.

Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya di acara High – Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs yang diselenggarakan oleh OJK dan Kementerian Keuangan dalam rangka ASEAN Chairmanship 2023 Side Event di Bali pada 29 Maret 2023.

“OJK akan terus mendukung dan membangun ekosistem yang sehat untuk inovasi keuangan digital. Kita akan terus menyederhanakan dan menyediakan alternatif pembiayaan untuk UMKM, dengan digitalisasi dalam berbagai aktivitas keuangan,” kata Friderica dalam keterangan resminya.

Friderica menyampaikan bahwa perlu dilakukan peningkatan kapasitas dan produktivitas usaha UMKM melalui berbagai workshop seperti peningkatan pemasaran, kapasitas untuk mengoptimalkan alat digital. Hal ini sangat penting untuk mendorong UMKM naik ke level berikutnya sekaligus meningkatkan skala usaha.

Baca Juga :   Jamkrindo Mengajak UMKM Memperhatikan Aspek Reputasi dan Cara Membangunnya

“OJK terus mendorong aktivitas untuk memberikan pembiayaan yang mudah dan murah bagi UMKM dengan berbagai program seperti Kredit Melawan Rentenir yang berhasil dilaksanakan di 78 wilayah dan menjangkau hampir 1 juta debitur dengan nilai pembiayaan lebih dari Rp26 triliun. Kami akan terus mengoptimalkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan pembiayaan Generic Model untuk UMKM,” kata Friderica.

OJK memastikan peningkatan inklusi keuangan digital harus disertai dengan peningkatan literasi keuangan digital dengan tidak melupakan aspek perlindungan konsumen. OJK berkomitmen untuk terus menjaga keseimbangan antara risiko dan manfaat inovasi teknologi finansial dengan menyediakan regulasi yang adil dan proporsional baik bagi pelaku usaha jasa keuangan dan konsumen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa UMKM di regional ASEAN memiliki peran penting dalam ekonomi. UMKM mampu menyerap sekitar 35–97% pekerja dan memberikan kontribusi sekitar 35-69% terhadap gross domestic product (GDP). Namun di sisi lain UMKM di negara anggota ASEAN atau Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan akses keuangan atau permodalan, pasar potensial dan infrastruktur digital.

Leave a reply

Iconomics