OJK Mendorong Percepatan Vaksinasi dan Pengembangan UMKM di Daerah

0
566

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri jasa keuangan terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi melalui gerakan vaksinasi massal Covid-19 dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal menyelenggarakan rangkaian kegiatan bantuan sosial dan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Matholiúl Anwar (MAWAR), Lamongan, Jawa Timur.

“OJK bersama industri jasa keuangan berkomitmen dalam mendukung target pemerintah mencapai herd immunity di masyarakat. Pada akhir Desember 2021, kami menargetkan vaksinasi untuk 10 juta penduduk,” kata Wimboh dalam siaran pers tertulis.

Wimboh berharap dengan adanya percepatan distribusi vaksin dan penerapan protokol kesehatan, akan mendukung mobilitas masyarakat untuk dapat kembali beraktivitas sosial, keagamaan dan tentunya usaha perekonomian.

Selain pelaksanaan vaksinasi dan donor darah, dalam kegiatan itu juga dilakukan pemberian santunan kepada ahli waris tenaga kesehatan periode pandemi Covid-19 sebesar Rp1,128 miliar dan pemberian bantuan alat kesehatan di Klinik Kesehatan Pesantren Matholiúl Anwar (MAWAR).

Baca Juga :   Dibuka 2 Lowongan ADK OJK, Pansel Mulai Buka Pendaftaran 29 Maret 2023

Vaksinasi dilaksanakan sejak tanggal 5-8 Oktober 2021 dengan target peserta 3.000 orang ditujukan untuk kalangan Pondok Pesantren MAWAR dan masyarakat sekitar.

Selain di Lamongan, Wimboh Santoso juga meninjau pelaksanaan penyaluran KUR Kluster Pertanian Porang di Mojokerto, sekaligus memberikan bantuan senilai  Rp99 juta berupa mesin pencuci, mesin peranjang, oven dan mesin pembuat tepung porang.

Wimboh mengatakan OJK akan terus mendukung upaya kolaboratif dan sinergis antara Pemerintah Daerah, perbankan dan pihak-pihak terkait untuk memperluas akses keuangan bagi petani.

“KUR diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Jawa Timur memiliki potensi komoditas pertanian baru yaitu porang, tanaman umbi-umbian yang saat ini menjadi unggulan ekspor komoditas pertanian di Indonesia. Nilai ekspor porang pada tahun 2020 mencapai Rp932,6 miliar dengan negara tujuannya mencakup Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand.

Potensi komoditas porang harus dapat memberikan nilai tambah tidak hanya kepada perusahaan pengolah porang tetapi juga kepada petani porang khususnya di Kabupaten Mojokerto yang memiliki luas lahan porang mencapai 855 Ha.

Baca Juga :   Jajaran Pengurus Sudah Lengkap, OJK Masih Menunggu Rencana Penyehatan Keuangan AJB Bumiputera

Penyaluran KUR dan pengembangan ekosistem KUR Kluster untuk komoditas porang di Kabupaten Mojokerto diharapkan dapat membantu para petani komoditas porang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. KUR Kluster komoditas umbi porang berfokus pada pembentukan ekosistem yang lengkap, dari hulu sampai ke hilir mulai dari petani, pendamping/collecting agen, dan  penyalur KUR atau off taker potensial.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics