
Nusantara Infrastructure Tbk (META) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit Tahun Ini

Danni Hasan, Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk
PT Nusantara Infrastructure Tbk membidik pertumbuhan pendapatan dobel digit hingga akhir tahun 2023 ini. Sepanjang semester pertama yang lalu, emiten dengan kode saham META ini membukukan pertumbhan pendapatan 10,45%.
Danni Hasan, Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk mengatakan tren pertumbuhan positif ini diperkirakan akan tetap terjaga hingga akhir tahun 2023 ini.
“Pendapatan mungkin tren hampir sama, karena kita ada penyesuaian tarif juga di salah satu jalan tol kita di bulan September yang lalu, kira-kira masih tumbuh antara 11-12% untuk tahun ini,” ujar Danni pada acara paparan publik insidentil secara daring, Selasa (10/10).
Dalam paparannya, manajemen PT Nusantara Infrastructure Tbk menyampaikan sepanjang semester pertama yang lalu, total pendapan dan penjualan mencapai Rp437,05 miliar, naik 10,45% dari Rp359,71 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara dari sisi bottom line, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp133,66 miliar, dari sebelumnya pada semester pertama 2022 membukukan laba bersih sebesar Rp59,8 miliar.
Rugi bersih ini terjadi antara lain karena peningkatan beban keuangan dari Rp81,77 miliar menjadi Rp251,61 miliar atau naik 207,68%.
Danni mengatakan meski membukukan rugi bersih, tetapi kinerja operasional perusahaan masih positif. Selain pendapatan yang naik 10,45%, laba usaha perseroan naik 50,32% menjadi Rp186,58 miliar didorong oleh penurunan biaya pemeliharaan dan amortisasi atas intangible asset.
“Kalau dari sisi laba bersih, kita tahu sendiri kita ini dari suatu perusahaan yang nilainya kira-kira Rp4-5 triliun menjadi Rp11 triliun. Peningkatan yang cukup besar, ini akibat dari akuisisi JJC (PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek). Dampak dari (akuisisi) JJC ini enggak bisa beberapa bulan saja. Ini masih dilihat dalam 1-2 tahun kedepan. Mungkin yang sederhananya saja, kita yakin dampak positif dari akuisisi JJC yang mana sementara ini masih belum optimal karena satu dan lain hal. Di tahun 2024 dan kedepan akan menghasilkan hasil yang cukup baik,”terang Danni.
Seperti diketahui pada 30 Juni 2022, META melaui anak usahanya PT Margautama Nusantara (MUN) menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk mengakuisisi 40% saham yang diterbitkan JJC.
JJC adalah pemegang konsesi jalan tol layang Jakarta-Cikampek, yang merupakan jalan tol layang penuh sepanjang 38 km dan merupakan bagian dari jaringan trans-jawa, yang berfungsi sebagai gerbang masuk/keluar dari Jakarta (ibukota) ke Jawa Barat, Tengah, dan Jawa Timur.
Total nilai akusisi atas jalan layang sepanjang yang sudah beroperasi sejak 12 Desember 2019 ini sebesar Rp4,03 triliun.
Setelah mengakuisisi jalan layang ini, PT Nusantara Infrastructure Tbk masih membidik akuisisi jalan tol lainnya termasuk sejumlah ruas tol yang ditawarkan oleh Wasita Karya. Danni mengatakan akuisisi merupakan salah satu dari strategi pertumbuhan perseroan.
Danni mengatakan dalam mengakusisi ruas tol yang ditawarkan, yang paling utama adalah aset yang diakuisisi memberikan kontribusi positif. “Sehingga yang pertama yang mungkin yang kita lihat adalah theresold tertentu untuk akuisisi, mungkin minimal 40% ke atas. Kalau memang di dalam list atau toll road Waskita yang akan dijual masuk ya, mungkin kita juga tidak menutup untuk mengeksplorasinya,”ujarnya.
Leave a reply
