
NielsenIQ: Belanja Rumah Tangga Naik 7% di Kuartal I/2021

Sebuah perusahaan portofolio Advent International, beroperasi di hampir 100 pasar, mencakup lebih dari 90% populasi dunia/Istimewa
NielsenIQ menyebut belanja rumah tangga mengalami peningkatan sebesar 7% pada Kuartal I/2021 dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama. Konsumen dinilai sudah cukup antusias dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pengeluaran konsumen untuk hiburan dan rekreasi pun mulai meningkat. Kenaikan ini tak bisa dipungkiri juga karena program vaksinasi yang ikut mendorong pemulihan di beberapa sektor.
Associate Director Retailer Vertical NielsenIQ Ernawati mengatakan, pihaknya mengamati bahwa pergerakan pemulihan di berbagai tempat belanja, baik modern maupun tradisional sudah mulai terjadi. Buktinya antusiasme konsumen pada periode hari raya 2021 juga lebih baik dari sebelumnya, mereka bersedia melakukan pembelanjaan lebih awal dan lebih banyak dibandingkan periode hari raya di tahun 2020.
“Pertumbuhan pada hari raya mencapai 9% pada 2021, naik signifikan jika dibandingkan tahun 2020 yang -6%. Ini terbukti juga ada pemulihan yang cukup signifikan di kategori produk-produk hari raya seperti biskuit dan sirup,” kata Ernawati dalam keterangannya secara virtual, Rabu (23/6).
Dari sisi perilaku belanja rumah tangga, kata Ernawati, konsumen sudah mulai kembali berbelanja di sejumlah toko dan peretail modern, namun e-commerce masih terus tumbuh khususnya untuk konsumen kelas ekonomi atas. Kontributor terbesar pertumbuhan e-commerce untuk fast moving consumer goods (FMCG) berasal dari 5 kategori produk teratas yaitu perawatan kulit, susu bubuk, popok bayi, sabun kamar mandi dan susu cair.
“Kita lihat semua indikator ekonomi menunjukkan kepercayaan konsumen tadi sudah mulai meningkat. Untuk hiburan juga sudah mulai meningkat,” ujar Ernawati.
NielsenIQ juga mengamati e-commerce FMCG masih tumbuh secara konsisten, tetapi sebagian besar didorong oleh kelas ekonomi atas. Aksesibilitas kelas menengah dan bawah untuk e-commerce masih terbatas.
Terlepas dari saluran apa yang dipilih konsumen untuk berbelanja, kata Senior Manager Consumer Intelligence NielsenIQ Indonesia Nansita Basuki, ternyata kemasan produk dengan ukuran besar masih menjadi pilihan khususnya konsumen pada kelas menengah dan atas tentunya dengan melihat pula adanya penawaran menarik yang diberikan.
“Sementara untuk konsumen kelas bawah ada kemungkinan untuk berpindah ke merek yang lebih ekonomis karena mereka masih mengantisipasi peningkatan kebutuhan selama pandemi,” kata Nansita.
Indonesia menunjukkan adanya pemulihan di tengah ruang gerak yang masih terbatas, beberapa indikator perekonomian bergerak perlahan ke arah yang menjanjikan. Konsumen Indonesia lebih optimistis dibandingkan tahun lalu, dari Consumer Confidence Index terlihat adanya peningkatan dari 84 (April 2021) menjadi 102 (Juni 2021).
Leave a reply
