
Metrodata Perkirakan Laba Bersih Tahun 2020 Ini Tak Beda Jauh dengan 2019

Randy Kartadinata Direktur MTDL/Iconomics
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten solusi digital dan distribusi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memperkirakan laba bersih pada tahun 2020 ini relatif sama dengan tahun 2019 lalu. Sementara pendapatan mengalami penurunan karena pasar yang menurun.
Sepanjang Januari-Sepetmber lalu, MTDL membukukan pendapatan sebesar Rp10,04 triliun, turun 1,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih masih naik sebesar 3,43% menjadi Rp267,66 miliar.
Penurunan pendapatan terjadi terutama karena penurunan pendapatan pada segmen bisnis distribusi sebesar 5,29% menjadi Rp7,69 triliun. Segmen distribusi ini memberikan kontribusi pada pendapatan MTDL sebesar 74% pada Januari-September 2020.
Randy Kartadinata Direktur MTDL mengatakan penurunan pendapatan segmen distribusi terjadi karena beberapa faktor. Pertama saat awal pandemi Covid-19 sebagian besar toko atau dealer yang menjadi pelanggan MTDL tutup. Kedua, pandemi juga menyebabkan pasar IT mengalami penurunan. Ketiga, pasokan produk TIK juga terbatas selama pandemi karena gangguan produksi dari principal. Di sisi lain, keterbatasan supply ini menyebabkan harga-harga produk TIK naik sehingga laba kotor dari segmen distribusi pun meningkat 6,66% menjadi Rp476,96 miliar.
Selain segemen distribusi, MTDL juga memiliki segemen bisnis solusi dan konsultasi yang pada masa pandemi kotribusinya naik menjadi 26% dari sebelumnya pada 2019 lalu sebesar 23%. Pendapatan dari segmen solusi dan konsultasi ini naik 9,14% menjadi Rp2,64 triliun pada Januari-September 2020 karena banyak perusahaan yang membutuhkan solusi dan konsultasi IT selama pandemi untuk proses digitalisasi. Laba kotor segemen ini pun meningkat 7,68% menjadi Rp416,14 miliar.
Randy mengatakan untuk kinerja sepanjang tahun 2020 ini, dari sisi pendapata diperkirakan turun dari Rp15,07 triliun pada 2019 lalu menjadi sekitar Rp14 triliun pada tahun 2020 ini. Penurunan ini terutama terjadi karena market IT yang menurun, keterbatasan stok dan keterbatasan supply produk TIK.
“Tetapi dari sisi laba kotor, kami yakin kami tetap bisa mempertahankan karena harga daripada produk-produk ini masih baik dan ada kenaikan pendapatan dari bisnsi solusi sehingga laba bersih di akhir tahun kami perkirakan tidak akan jauh berbeda dari tahun 2019. Kalau tahun 2019 itu ada di Rp357 miliar, kami memperkirakan [tahun 2020 ini] mencapai sekitar Rp350 miliar,” ujarnya.
1 comment
Leave a reply

[…] Tahun 2020 ini, Randy mengatakan pendapatan diperkirakan turun dari Rp15,07 triliun pada 2019 menjadi sekitar Rp14 triliun. Hingga September lalu, total pendapatan emiten dengan kode saham MTDL ini sebesar Rp10,04 triliun. Sedangkan untuk laba bersih pada tahun 2020 ini diperkirakan tak berbeda jauh dengan 2019 lalu yaitu sekitar Rp350 miliar. […]