
Meski Penjualan Otomotif Lesu, Dharma Polimetal Tbk Catatkan Pertumbuhan Laba 7% pada Kuartal I 2025

Aktivitas manufaktur PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)/Foto: Dok.Perusahaan
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan Rp1,5 triliun, naik 9,4% secara tahunan atau year on year (YoY). Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp145,3 miliar, tumbuh 6,7% YoY.
“Kami bersyukur di tengah situasi industri otomotif yang menantang, yaitu terjadinya penurunan penjualan kendaraan roda empat selama Q1 2025 dibandingkan dengan Q1 2024, DRMA berhasil membukukan pertumbuhan penjualan maupun laba bersih yang positif,” kata President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso.
Menrujuk data Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil secara wholesales di pasar domestik pada Januari-Maret 2025 mengalami penurunan 4,69%.
Irianto menjelaskan, pada tiga bulan pertama 2025 ini, segmen kendaraan roda dua (2W) yang merupakan mesin utama penghasil pendapatan Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp926,5 miliar, meningkat 15,6% YoY. Dengan jumlah tersebut, segmen roda dua menyumbang 63% dari total penjualan Perseroan.
Irianto mengatakan walaupun situasi industri otomotif sedang penuh tantangan, baik berupa penurunan penjualan kendaraan roda empat ataupun kondisi ekonomi global yang sedang dibayangi ancaman perang tarif, Perseroan berharap dapat meraih target pertumbuhan pendapatan 10% tahun ini.
DRMA, jelasnya, mengandalkan penggunaan teknologi-teknologi baru untuk stamping, welding, injection plastic, siding line, sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi.
Perseroan juga telah menyiapkan belanja modal (capex) untuk tahun ini sebesar Rp400 miliar, sama dengan jumlah capex tahun 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi pengadaan mesin-mesin baru, produk baru, serta untuk mengembangkan battery energy storage system (BESS) yang proses produksinya sepenuhnya otomatis.
Sejak akhir 2024, Perseroan telah memproduksi Auxiliary Battery di bawah merek DC Battery yang merupakan bagian dari ekosistem Dharma Connect. Auxiliary battery DRMA menggunakan teknologi berbasis lithium yang menawarkan daya tahan lebih lama dengan harga yang tetap kompetitif. Melalui Auxiliary Battery ini, DRMA berencana untuk masuk ke after market di industri otomotif.
Di sisi lain, Perseroan juga meningkatkan kinerja sistem organisasi internal untuk dapat terus meningkatkan efisiensi dan productivitas usaha. “Kita hilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan pemborosan-pemborosan dalam segala aspek, baik di dalam operasional maupun di luar operasional. Selain itu, kita juga akan meningkatkan upaya untuk mendapatkan order baru dari para pelanggan kita,” tutup Irianto.
Leave a reply
