Menteri Erick: Pakai Mobil Listrik ke Bali Habis Rp200 Ribu

0
108

Mobil listrik lebih efisien bila dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil. Pemerintah terus mendorong realisasi penggunaan mobil listrik agar terus meluas. Oleh karena itu, pemerintah, melalui Kementerian BUMN mendorong PLN untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik dan infrastruktur untuk isi ulang mobil listrik.

Pemerintah telah memastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan pasokan listrik dan infrastruktur pendukungnya, termasuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai stasiun pengisian daya listriknya. Adapun, penyiapan infrastruktur charging komposisinya 80% di rumah tangga, 20% SPKLU di tempat-tempat umum.

“Karena kebiasaannya pemilik mobil listrik itu charge-nya di rumah, ketika malam istirahat, mobil di-charge, kemudian pagi digunakan kembali,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam siaran pers.

Saat Menteri Erick di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Bali Selatan pada Sabtu (02/01/2021),  ia mengatakan sudah mencoba sendiri mengisi baterai kendaraan dengan SPKLU, sangat mudah, sangat aman dan nyaman. “Dengan adanya SPKLU ini pengguna dimudahkan untuk dapat melakukan perjalanan tanpa mengalami kendala atau kekhawatiran untuk melakukan pengisian ulang baterai mobil listrik,” kata Erick Thohir.

Baca Juga :   Taspen Luncurkan DPLK Taspen Life

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan sekitar 20 unit SPKLU milik perseroan dan 2 unit SPKLU yang menjadi proyek percobaan dengan para mitra. PLN juga meluncurkan platform digital charge.in dalam pengembangan, yang diharapkan dapat menjadi platform tunggal untuk seluruh SPKLU di seluruh Tanah Air.

“Era kendaraan listrik telah tiba dan kami pastikan penyediaan pasokan listrik dan berbagai infrastruktur kelistrikan seperti SPKLU akan kami siapkan,“ ucap Zulkifli.

Penggunaan mobil listrik dinilai juga lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar minyak. PLN juga telah menyiapkan diskon untuk tambah daya dan diskon sebesar 30% untuk tarif charging mobil listrik di rumah pada malam hari.

“Hanya seperlima dari mobil BBM. Jika untuk jarak tempuh yang sama mobil biasa butuh biaya 500 ribu (rupiah) misalnya, mobil listrik ini hanya butuh 100 ribuan (rupiah). Sudah diujicoba oleh Komisaris PLN. Jakarta Bali hanya butuh 200 ribuan. Kalau dengan mobil biasa, BBM-nya habis sekitar 1,1 juta,” kata Menteri Erick.

Baca Juga :   PLN Jelaskan Penyebab Pembayaran Tagihan Listrik Pelanggan Terkendala

Penggunaan mobil listrik juga lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi CO2 yang lebih sedikit dibandingkan mobil biasa. Sehingga akan meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics