
Menteri Erick Mendorong Kalbar Memanfaatkan Momentum untuk Dongkrak Ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir/Dok. BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan Kalimantan Barat (Kalbar) mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Erick menyampaikan kebijakan pemerataan ekonomi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah saat ini.
Erick mengatakan realisasi investasi di Indonesia pada 2021 tercatat sebesar Rp1.207 triliun atau 100,6% dari target awal yang sebesar Rp1.200 triliun. Berbeda dengan sebelumnya yang terpusat di Pulau Jawa, menurut Erick, realisasi investasi di luar Pulau Jawa kini justru lebih dominan dengan mencapai 53%.
“Kalbar pun harus memanfaatkan momentum ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk Kalbar, kita akan membangun pelabuhan, namun industrial estate-nya ada tidak,” ujar Erick dalam keterangan resminya saat kunjungan kerja di Kota Pontianak, Kalimantan Barat belum lama ini.
Erick menyampaikan pertumbuhan ekonomi tak akan ada artinya juga tidak berdampak pada pembukaan lapangan bagi masyarakat sekitar. Menteri BUMN menilai kehadiran kawasan industri akan memperkuat ekosistem dari infrastruktur hingga sumber daya potensial yang dimiliki Kalbar.
Pemerintah pun telah dengan tegas untuk terus meningkatkan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Erick mengatakan setiap daerah, termasuk Kalbar harus mampu mencari dan mengeluarkan potensinya yang berbeda dengan wilayah lain.
“Dengan disetopnya (ekspor) bauksit pada Juni, turunan nomor satunya ada smelter dan lain-lain, sama ketika kita ambil alih Freeport turunannya apa, smelter, tidak hanya peran dari BUMN tapi juga swasta. Bapak Presiden kemarin sudah bilang, ayo dong masing-masing daerah punya carbon copy, keunikan masing-masing, tidak semua dari nikel atau bauksit, nah itu. jangan berpangku tangan pada pemerintah pusat, tapi pemerintah daerah juga harus mampu,” ucap Erick.
Erick menyampaikan setiap pembangunan tentu memerlukan proses dan konsistensi. Ia menyontohkan pengembangan nikel sejak 2017 yang baru terlihat pada lima tahun kemudian. Untuk itu, Erick selalu menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap pembangunan yang dampaknya akan dirasakan seluruh masyarakat.
“Ini lah yang saya bilang, melanjutkan kesejahteraan untuk masyarakat indonesia harus terus terjadi, tapi terkadang, ganti pemimpin, ganti kebijakan, ini yang terjadi. Makanya kita harus ganti kultur, menghargai kebijakan yang ada, jangan semuanya salah,” kata Erick.
Leave a reply
