
Menkominfo Sebut Banyak Perempuan Indonesia Isi Jabatan Strategis, Mulai dari Megawati, Puan Hingga Mira Tayyiba

Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam FEDK IV/Dok. Komifo
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan partisipasi “Kartini Muda” saat ini tidak terlepas dari inspirasi peran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini. Menurutnya, berbagai capaian perempuan dalam UMKM Indonesia bukti nyata bahwa perjuangan Raden Ajeng Kartini tidak sia-sia.
“Apabila kita telisik lagi, tidak dapat dimungkiri banyak Kartini-Kartini moderen dengan inspirasi dari Raden Ajeng Kartini, figur perempuan yang telah mengisi sejarah negara ini,” kata Menkominfo dalam keterangan tertulis.
Menteri Johnny menyontohkan deretan nama perempuan yang memegang peran penting di Indonesia, baik di pemerintahan hingga lembaga-lembaga terkait.
“Kita tahu Presiden ke-5 kita Ibu Megawati, saat ini Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kita, Ibu Puan Maharani. Saat ini pula ibu Ketua Komisi I DPR RI Ibu Mutia Viada Hafid, Sekjen Kominfo Ibu Mira Tayyiba juga seorang perempuan,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan masih banyak lagi perempuan Indonesia yang mengisi jabatan strategis di berbagai lembaga eksekutif seperti di jajaran menteri dan pejabat pimpinan tinggi. Termasuk yang menjadi chair dan alternate chair yang memimpin persidangan Sherpa Track serta Working Group dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
“Di tingkat global, dari sederet panjang peran perempuan dicatat beberapa perempuan juga mengisi posisi penting di level pimpinan. Sebut saja saat ini Ibu Kamala Harris Wakil Presiden Amerika Serikat, Jacinda Ardern Perdana Menteri Selandia Baru, hingga jajaran C-Level Executive di berbagai global technology company dan para pemimpin lembaga internasional. Kita juga saat ini bersama-sama dengan Madam Atsuko Okuda sebagai Regional Director Internasional Telecommunication Union, Regional Office for Asia and Pasific,” tuturnya.
Di Indonesia, secara umum, menurut Menteri Johnny, perempuan memiliki fleksibilitas peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai wirausaha atau pekerja yang diharapkan menjadi solusi dan wujud dari aksi nondiskriminasi.
“Solusi atas ketidakpuasan banyak perempuan terhadap dunia kerja reguler dengan menawarkan kesetaraan peluang laki-laki dan perempuan. Perempuan dikatakan atau dapat dikatakan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM, termasuk ultra mikro dengan kontribusi sebesar 60% dari total 58 juta UMKM di Indonesia,” ujarnya.
Mengutip survei Google pada tahun 2020 berjudul Advancing Woman in Enterpreneurship, Menkominfo menyatakan tingkat partisipasi perempuan Indonesia di bidang kewirausahaan paling tinggi di Asia Tenggara. Meskipun demikian, wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan berkaitan dengan jaringan bisnis dan kebutuhan peningkatan keterampilan pemasaran.
“Survei ini juga mengungkapkan fakta bahwa 8 dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berusaha di Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam berbisnis, ini hal yang baik,” tandasnya.
Leave a reply
