Menkominfo Mendorong Lahirnya Talenta Digital di NTT

0
663

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi. Termasuk SDM digital yang kerap menjadi buruan perusahaan-perusahaan saat ini. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong kelahiran talenta digital di Nusa Tenggara Timur. Menurut Menkominfo, keberadaan Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang dapat memberikan fasilitasi ekosistem pembelajaran yang suportif, kurikulum ajar yang akomodatif, serta tenaga pengajar yang adaptif dan apresiatif.

“Semoga ke depannya fasilitas ini dapat memberi kebermanfaatan dalam menunjang gerak Unwira dalam mencetak lulusan terbaik yang berkontribusi bagi nusa dan bangsa,” kata Menkominfo setelah meresmikan Gedung St Arnoldus Janssen dan Aula St. Maria Immaculata di Kampus Unwira, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Menteri Johnny menilai Indonesia perlu memastikan pertumbuhan yang inklusif dan memberdayakan. Apabila hal itu telah dilaksanakan, Menkominfo meyakini penguatan titik-titik tumbuh SDM dan talenta digital yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, termasuk di Nusa Tenggara Timur dapat mewujudkan talenta digital.

“Saya mengecek dan menemukan bahwa animo untuk mengambil bagian di dalam program digital skills di NTT masih kurang. Walaupun hari ini saya mendengar Unwira sudah mengambil bagian di dalamnya tetapi masih kurang. Karenanya, sebagai bagian dari ekosistem pengembangan SDM di NTT, Unwira diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang unggul dan berprestasi, mengedepankan kreativitas, integritas, kapasitas, dan kompetensi di era digital,” katanya.

Baca Juga :   BSI Bareng Shopee Dorong 1000 UMKM Go Digital

Menkominfo mendorong Unwira mengadopsi dan mengadaptasi ekosistem digital. Ia mengatakan upaya transformatif tentu perlu didorong pula oleh kesiapan talenta digital sebagai agent of change dalam memanfaatkan berbagai inovasi-inovasi tersebut.

Menurut Menteri Johnny, persinggungan multidisiplin dengan aspek teknologi kian terbuka, sehingga  menjadi pilihan yang perlu diadopsi dan diadaptasi.

“Bukan saja untuk fakultas dan program studi yang bersentuhan langsung dengan TIK melainkan terbuka untuk semua fakultas, dan jurusan. Tidak menutup kemungkinan juga bagi para sarjana untuk mengasah kompetensi teknologi yang unggul. Jadikan teknologi sebagai enabler dan pemicu lahirnya inovasi dalam apapun bidang yang saudara-saudari dalami,” kata Menteri Johnny.

Menkominfo menyatakan telah menyiapkan program yang bisa dimanfaatkan dosen dan mahasiswa Unwira meningkatkan kecakapan digital. Menurutnya, Kementerian Kominfo menggunakan pendekatan komprehensif yang mencakup tiga tingkatan.

Di tingkat dasar, pengembangan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi terus digencarkan agar 12,5 juta rakyat Indonesia dapat terliterasi.  Program yang begitu masif ini dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan 34 pemerintah provinsi dan 514 pemerintah kabupaten dan kota.

Baca Juga :   Pemerintah Bentuk Tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia

“Pelatihan digital skills ini diikuti puluhan juta, bahkan ratusan juta masyarakat. Kominfo melakukan literasi digital kepada 12,5 juta rakyat Indonesia pada tahun lalu, Di tahun ini, ada 5,7 juta. Saya sedang berusaha minta supaya sama menjadi 12,5 juta. Dengan harapan, di akhir masa jabatan Bapak Presiden Joko Widodo nantinya, 50 juta rakyat Indonesia sudah terliterasi,” jelas Menteri Johnny.

Selanjutnya di tingkat intermediate, Kementerian Kominfo memiliki program khusus bagi para milenial tamatan SMA dan sarjana baru melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS).

“Ada sebanyak 200.000 pelatihan. Program ini gratis dibiayai negara. Saya berterima kasih karena Unwira sudah melihatnya, me-recall jumlahnya 600.000 per tahun untuk intermediate digital skills. Dalam 15 tahun, jumlahnya 9 juta keahlian-keahlian spesifik,” kata Menkominfo.

Di level mahir, Kementerian Kominfo menyiapkan Program Digital Leadership Academy agar bisa membentuk 300 orang master mentor digital. Program ini, menurut Menteri Johnny, ditujukan bagi pengambil-pengambil kebijakan di wilayah untuk pelaksanaan smart city, electronic government, e-Commerce, dan financial technology.

“Program ini bekerjasama dengan empat universitas ternama di dunia yakni Tsinghua University, National University of Singapore di Singapura, Oxford University di Inggris dan Harvard Kennedy School di Amerika Serikat. Saya minta juga para dosen untuk mengambil bagian di dalamnya, karena ini penting,” katanya.

Baca Juga :   Bahas Transisi Energi dan Transformasi Digital, Menteri Johnny Sebut Banyak Peminat

Menurut Menteri Johnny, dengan adanya Program Kampus Merdeka saat ini, relasi antara lembaga pendidikan, tenaga pengajar, dan mahasiswa menjadi makin integral dan koheren untuk mencapai tujuan pendidikan yang memberdayakan dan berkemajuan.

“Saya berpesan the sky is the limit kepada para mahasiswa-mahasiswi Kampus Universitas Katolik Widya Mandira. Selalu tanamkan optimisme dalam diri untuk membangun kemajuan daerah, perkuat kolaborasi dan sinergi, serta berdayakan teknologi demi mewujudkan Indonesia Terkoneksi:  Makin Digital, Makin Maju!” harapnya.

Saat menandatangani prasasti, Menteri Johnny didampingi Uskup Agung Kupang Petrus Turang, Ketua Yayasan Pendidikan Arnoldus Kupang Yulius Yasinto, dan Rektor Unwira Philipus Tule.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics