Menko Airlangga Ungkap Intervensi Pemerintah Memitigasi Bencana di Jawa

0
182

Pemerintah melakukan intervensi melalui sejumlah kebijakan strategis yang komprehensif untuk memitigasi risiko bencana yang ada di sepanjang Pantura Jawa. Salah satu kebijakan tersebut yakni pembangunan tanggul pengaman pantai dan sungai serta pembangunan sistem polder dan pompa di wilayah utara Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang juga menjadi salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Selanjutnya, pembangunan Major Project Pengaman Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa, yakni Jabodetabek, Cirebon Raya, Kedungsepur, Petanglong, dan Gerbangkertosusila juga dilakukan Pemerintah melalui penyediaan akses air minum perpipaan, pemantauan penurunan tanah dan kualitas air, pembangunan tanggul pantai, serta pengolahan air limbah.

“Nah, selanjutnya juga terdapat kebutuhan suplai air baku dan sanitasi yang memadai di wilayah utara sehingga perlu intervensi kebijakan,“ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat opening speech Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) pada Rabu (10/01/2024).

Meski sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah, tapi masih diperlukan penyiapan  langkah jangka panjang untuk memitigasi risiko bencana perubahan iklim di Pantura Jawa melalui konsep pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut.

Baca Juga :   Menko Airlangga Beberkan Kinerja Ekonomi Indonesia pada Juli 2022

Berdasarkan kajian Kementerian PUPR, akan terdapat tiga fase pembangunan untuk wilayah Jakarta yakni pembangunan tanggul pantai dan sungai serta sistem pompa dan polder, pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka (open dike) pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta, serta pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah timur pesisir utara Jakarta.

Menko Airlangga menerangkan bahwa saat ini salah satu bentuk adopsi dari konsep Giant Sea Wall tersebut yakni pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut.

“Dari para pembicara disimpulkan bahwa Giant Sea Wall sangat diperlukan karena kita ingin menyelesaikan land subsidance penurunan permukaan tanah yang terus menerus terjadi dan juga banjir rob yang terus terjadi, karena program ini sudah masuk PSN sehingga langkah berikut tentu perlu action untuk mewujudkan rencana pembangunan Giant Sea Wall,” ujar Menko Airlangga.

Leave a reply

Iconomics