Menko Airlangga: Pengembangan Bisnis Tempo Scan di Industri Susu Sejalan dengan Pencegahan Stunting

0
241

Industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor pangan yang mendapat prioritas pengembangan dalam upaya penyediaan dan pencukupan gizi masyarakat. Industri ini berpeluang besar dalam upaya penyediaan produk susu bagi 273 juta penduduk Indonesia yang saat ini mengkonsumsi susu rata-rata mencapai sebesar 16,9 kg/kapita/tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik bahan baku susu formula dan susu pertumbuhan guna mewujudkan kemandirian bahan baku, di PT Kian Mulia Manunggal, Cikarang, Jawa Barat pada 21 Maret 2023 lalu.

“Saya sampaikan apresiasi, karena tadi dijelaskan ekspansinya hulu, hilir, vertikal, dan horizontal. Tidak banyak perusahaan yang bisa mengembangkan secara terintegrasi, apalagi bermain di pasar regional,” tutur Menko Airlangga mengapresiasi Tempo Scan yang terus melanjutkan ekspansi bisnis dari tingkat hulu hingga hilir.

Tempo Scan melakukan pengembangan brand equities produk susu formula dan susu pertumbuhan anak, serta pembangunan fasilitas produksi pengolahan susu bubuk berupa intermediary milk powder (Spray Dryer Facility), guna memenuhi kebutuhan bahan baku dan mengendalikan impor.

Baca Juga :   Menko Airlangga: Pemerintah Mengakselerasi Pemulihan Pariwisata Lewat Sejumlah Program

Pemerintah tentunya mendukung pengembangan brand equities milik Tempo Scan karena ini adalah salah satu upaya menyediakan finished product Susu Formula dan Susu Pertumbuhan dengan skala ekonomi yang memadai, sukses berkompetisi dengan produk multinasional, serta mampu melakukan pengendalian bahan baku, di mana sebelumnya masih bergantung pada impor. Adanya program substitusi impor bahan baku intermediary milk powder ini mampu menghemat devisa negara hingga mencapai Rp1 triliun.

Upaya ini sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting pada 2018- 2024, yang bertujuan untuk memastikan semua sumber daya dialokasikan terutama untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada rumah tangga, ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun.

Menurut Menko Airlangga, hal ini harus terus didorong dan ditingkatkan karena dari hulunya sendiri melibatkan masyarakat. Ia melihat bahwa industri seperti ini adalah bersifat strategis, karena diperlukan untuk Indonesia memasuki bonus demografi.

Leave a reply

Iconomics