Mengurai Harga Daging Sapi yang Pantang Turun

0
1972
Reporter: Petrus Dabu

Bagaimana peran BUMN Pangan?

Pemerintah sudah resmi membentuk holding pangan. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menjadi induk dari holding dengan brand ID Food ini. Menurut Rochadi, BUMN pangan ini harus bisa memperbaiki rantai pasok (supply chain) industri daging ini. BUMN Pangan sebagai representasi negara harus hadir dalam bisnis ini.

“Jadi, di dalam supply chain ini peran BUMN itu harus ada di situ. Bukan justru menyulitkan atau menjadi aktor baru yang menyusahkan. Misalnya, harusnya BUMN memiliki breeding farm,” ujarnya.

Tak hanya di hulu dengan memiliki breeding farm, BUMN pangan juga hadir di pasar untuk menjaga kesinambungan rantai pasok hingga ke hilir.

BUMN pangan juga bahkan menurut Rochadi, harus masuk ke industri pemrosesan jeroan, lemak, kaki, kulit dan kepala. Karena menurutnya, ini merupakan bagian yang memberikan keuntungan yang cukup tinggi kepada para jagal di rumah potong. Tetapi saat lebaran permintaan akan jeroan, lemak, kulit, kaki dan kepala biasanya menurun karena para pedagang kembali ke kampung. Para jagal biasnaya membuangnya dan mengkompensasi kerugian dengan menaikkan harga daging sapi.

Baca Juga :   Kepala Badan Pangan Nasional Ungkapkan Kesiapan Pasokan Daging Menghadapi Hari Besar Keagamaan

“Mudah-mudahan pak Arief (Dirut RNI) ini mempunyai nafas baru, punya ide-ide baru yang bisa berkembang,” ujar Rochadi.

Selama ini salah anggota BUMN pangan itu PT Berdikari sudah mengembangkan fasilitas penggemukan sapi. Mengutip informasi di situs perusahaan, di bidang ternak sapi, Berdikari melakukan trading sapi lokal dan daging dengan peternak rakyat melalui kerja sama dengan PT Berdikari United Livestock (BULS) dan mitra peternak.

Selain trading, Berdikari melaksanakan aktivitas penggemukan sapi bakalan di Sidrap Cattle Farms, Sulawesi Selatan, milik PT BULS. BULS mempersiapkan agar ranch miliknya ini menjadi pusat pembibitan dan pengembangbiakan sapi di Indonesia. Total luas lahan peternakan sapi BULS adalah 6.700 hakter. Saat ini jumlah sapi Brahman Cross/BX di lokasi BULS ini sebanyak 1.046 ekor.

Selain itu, Berdikari juga memiliki fasilitas penggemukan sapi Jatitujuh Cattle Farms melalui sinergi antara PT PG Rajawali II (anak usaha RNI) unit PG Jatitujuh dengan PT BULS. Berdikari juga tahun lalu mendatangkan 1.000 ekor sapi ke fasilitas ini.

Baca Juga :   Komisi VI dan Sejumlah Lembaga Temukan Beberapa Komoditas Harganya Masih Tinggi

Berdikari juga mendapatkan penugasan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk melakukan pengadaan sapi indukan impor untuk program Desa Korporasi Sapi sebagai inisiatif penambahan populasi sapi agar mempercepat proses kelahiran dan menghasilkan populasi baru, sehingga bukan sekadar memindah indukan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics