
Makin Kencang, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72% pada Triwulan III-2022

Kepala BPS Margo Yuwono
Ekonomi Indonesia, berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) melanjutkan pertumbuhan positif sepanjang triwulan ketiga 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sepanjang Juli hingga Septmber 2022, PDB Indonesia tumbuh 5,72% dibandingkan triwulan III 2021 atau year on year (yoy).
Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDB pada triwulan pertama dan kedua 2022 yang masing-masing tumbuh sebesar 5,02% yoy dan 5,45% yoy.
“Tren pertumbuhan ekonomi tahunan meningkat secara presisten selama empat kuartal berturut-turut, tumbuh di atas 5% sejak triwulan IV tahun 2021. Ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi Indoneisa terus berlanjut dan semakin menguat,”ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/11).
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72% pada triwulan III 2022 ini ditopang oleh hampir semua sektor. Hanya sektor jasa kesehatan yang mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif sebesar 1,74%. Sementara, sektor-sektor yang lainnya mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor transportasi dan pergudangan (+25,82%) dan sektor akomodasi & makanan minuman (+17,83%).
Lima sektor yang menjadi penopang utama ekonomi Indonesia juga tumbuh positif yaitu industri (+4,83%); pertambangan (+3,32%); pertanian (+1,65%); perdagangan (+5,35%) dan konstruksi (+0,63%).
Dari sisi pengeluran, konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 50,38% pada perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,39%. Kemudian, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi yang memiliki kontribusi 28,55% pada perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,96%. Demikian juga ekspor yang memiliki kontribusi sebesar 26,23% pada perekonomian, pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 21,64%. Sementara impor tumbuh sebesar 22,98%.
Hanya komponen belanja pemerintah yang memberikan kontribusi sebesar 7,57% pada perekonomian Indonesia, pada triwulan III 2022 mengalami kontraksi sebesar 2,88%. Margo mengatakan kontraksi pada komponen belanja pemerintah ini antara lain disebabkan oleh penurunan realisasi belanja barang dan jasa APBN.
Selanjutnya, konsumsi lembaga non profit yang berkontribusi sebesar 1,15% pada perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 6,09% pada triwulan III 2022.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,72% pada triwulan III 2022 sejalan denga tren pertumbuhan positif di negara mitra dagang. Pada triwulan III 2022, ekonomi Tiongkok tumbuh 3,9%, Amerika Serikat tumbuh 1,8%, Singapura tumbuh 4,4%, Vietnam tumbuh 13,7%, Taiwan tumbuh 4,1%, dan Uni Eropa tumbuh 2,4%.
Leave a reply
