LPEI Kucurkan Pembiayaan Rp4 Triliun untuk PTPN III

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan fasilitas pinjaman investasi sebesar Rp4 triliun kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Pinjaman tersebut sebagai bagian untuk mendorong kinerja perusahaan di sektor perkebunan dalam rangka kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional dampak Covid-19.

Direktur Utama LPEI D. James Rompas mengatakan fasilitas pembiayaan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi antara lain sebagai penggerak ekonomi yang melibatkan petani plasma dan segmen usaha mikro kecil menengah, sebagai pendukung ketahanan pangan nasional serta akan membantu kinerja sektor perkebunan semakin baik di tengah pandemi Covid-19.

Dana investasi dari pemerintah tersebut akan digunakan untuk belanja modal kebun dan pabrik serta memenuhi kebutuhan modal kerja untuk komoditi kelapa sawit dan tebu.

Dalam kesempatan kali ini, penandatanganan perjanjian antara kedua lembaga tersebut pada Senin (28/12/2020) meliputi penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan Investasi tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah Dalam Rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional Kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) antara LPEI dan Kementerian Keuangan. Lalu ada penandatanganan Perjanjian Pemberian Dana Investasi Dalam Rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional, antara LPEI sebagai kuasa dari Kementerian Keuangan dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

LPEI merupakanspecial mission vehicle (SMV) untuk melaksanakan Investasi Pemerintah Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Melalui KMK Penugasan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah menunjuk dan menetapkan LPEI sebagai Pelaksana Investasi untuk melaksanakan Investasi Pemerintah dalam bentuk fasilitas pinjaman jangka panjang kepada Penerima Investasi.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, LPEI telah bersinergi dengan berbagai lembaga, selain perbankan nasional, juga dengan Kementerian Lembaga. Sinergi yang dilakukan LPEI diharapkan mendorong ekonomi cepat pulih dan kinerja ekspor semakin membaik.