
Libatkan Milenial, BNI Kembangkan Ekosistem Digital Pertanian

Tangkapan layar YouTube, Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Sis Apik Wijayanto/Iconomics
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meluncurkan program “Millennial Smartfarming” yang melibatkan generasi milenial dalam mengembangkan ekosistem digital pertanian. Tujuannya untuk menciptakan petani-petani muda yang memiliki kapabilitas dalam mengelola aktivitas proses bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi sehingga digitalisasi pertanian dapat benar-benar dirasakan manfaatnya di sektor pertanian.
Program ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019. Kali ini, BNI melibatkan para milenial untuk menjajaki langsung teknologi ini. Sebagai tahap awal, program Millennial Smartfarming dilaksanakan di Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 10 Maret lalu.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menuturkan, pihaknya mengajak para milenial yang siap dan memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi usahawan pertanian. Mereka akan berperan sebagai key player dari aktivitas bisnis pertanian dimulai dari pendataan dan akuisisi petani menggunakan aplikasi teknologi, penerapan teknologi digital selama budidaya, penggunaan sistem informasi digital pada manajemen usaha pertanian, hingga pembukaan akses pasar.
“Millenial Smartfarming mengedepankan peranan milenial didorong dalam pemanfaatan teknologi digital IoT (Internet of Thing) dan AI (Artificial Intelegent) di sektor pertanian dengan metode pendampingan dari BNI dan mitra pihak ketiga. Jadi, hasil budidaya pertanian semakin meningkat dengan biaya yang semakin efisien,” ujar Sis Apik dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Sis Apik mengatakan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Telkom dan kerja sama aplikasi pertanian dengan Pupuk Indonesia. Juga kerja sama dengan beberapa tempat di Jember.
“Jadi bagaimana kita menggerakan petani-petani muda milenial agar dengan teknologi terbaru, disrupsi bukan hanya di teknologi saja namun juga cara-cara pertanian yang bisa kita kembangkan seperti membaca cuaca, kebutuhan pupuknya bagaimana, itu bisa dideteksi, kita akan kembangkan terus dalam rangka mendukung ekonomi pertanian Indonesia,” tambah Sis Apik.
Secara terpisah, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI, Bambang Setyatmojo menambahkan, program Millenial Smartfarming diharapkan dapat memberikan stimulasi positif kepada para pelaku usaha pertanian. Tidak saja pada aspek budidaya pertanian, juga mampu mengintegrasikan secara modern potensi lain dalam perikanan/peternakan, sehingga di ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan demikian diharapkan juga dapat meningkatkan penyaluran KUR BNI”, ungkap Bambang.
Sebelumnya, BNI terus mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR di sektor pertanian yang telah disalurkan selama 2020 sebesar Rp 5,7 triliun yang menyentuh 167.840 petani di seluruh Indonesia.
Leave a reply
