Lebih Cepat dari Perkiraan, East Ventures Ungkap Nilai Ekonomi Digital di Asia Tenggara Capai Rp3.200 Triliun

Ekonomi digital berkembang begitu pesat di Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia. East Ventures, perusahaan venture capital (VC) paling aktif di Asia Tenggara mengungkapkan tahun ini nilai ekonomi digital di Asia Tenggara mencapai US$200 miliar atau Rp3.200 triliun, separuh dari nilai tersebut berada di Indonesia.

“Di tahun ini terlepas dari situasi ekonomi makro global, ekonomi digital South East Asia (Asia Tenggara) sebsar US$200 miliar atau Rp3.200 triliun, dicapai 3 tahun lebih cepat dari prediksi. Target tahun 2025 dicapai tahun ini 2022. Indonesia menguasai separuh transaksi ini. Hal tersebut menunjukkan resiliensi ekonomi digital di Indonesia yang tidak terlepas dari adopsi digital yang terus meningkat berkat infrastruktur digital yang semakin baik di tanah air,” ujar Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, dalam rekaman video yang ditayangkan di hadapan Presiden Joko Widodo pada acara Kompas100 CEO Forum 2022 di Istana Negara, Jumat (2/12).

Willson menyampaikan investor-investor mengcurkan pendanaannya di Indonesia menjadikan negara ini kembali menjadi tujuan investasi digital unggulan kedua di Asia tenggara.

“25% dari total US$4 miliar nilai investasi ke Asia Tenggara diterima oleh Indonesia pada semester satu tahun 2022. East Ventures juga menjadi satu-satunya investor asal Indonesia yang paling aktif di dunia. Salah satu negara tetangga kita yang sudah 20 tahun tidak berinvestasi di Indonesia akhirnya kembali memberikan investasi untuk ekosistim digital Indonesia melalui East Ventures senilai US$300 juta tepat satu minggu setelah G20 berakhir, sehingga total dana kelola kami tahun ini mencapai US$850 juta, terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Ia berharap Indonesia tetap menjaga kondusifitas ini, terlebih dahun depan Indonesia memasuki tahun politik. Demikian juga momentum kesukesan Indonesia dalam Presidensi G20 pada tahun ini terus dijaga dan berkelanjutan. “Ini adalah momentum untuk Indonesia berlari dengan kencang di tengah badai ekonomi global,” ujarnya.