Laba Bersih PGN US$ 47,77 Juta, Anjlok Karena Dampak Rugi Selisih Kurs

0
134
Reporter: Petrus Dabu

Sepanjang kuartal pertama 2020, pendapatan dan laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN anjlok. Penurunan pendapatan terutama karena kehilangan pendapatan dari sewa pembiayaan. Sedangkan penurunan laba karena adanya peningkatan rugi selisih kurs.

Total pendapatan BUMN dengan kode saham PGAS ini sepanjang kuartal pertama 2020 sebesar US$ 873,81 juta, turun 0,28% dari US$ 876,24 pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pendapatan terutama terjadi pada segmen usaha transportasi minyak yang turun 11,78% menjadi US$5,39 juta, sewa pembiayaan turun 100% menjadi tidak ada pendapatan, dan pendapatan lain-lain turun 42,61% menjadi US$ 4,25 juta.

Pendapatan dari segmen bisnis utama yaitu distribusi dan transmisi gas masih naik. Distribusi gas naik 2,38% menjadi US$ 693,47 juta.

Sedangkan transmisi gas naik 13,3% menjadi US$ 65 juta. Pendapatan dari sewa fiber optik juga naik 22,37% menjadi US$ 4,17 juta.

Pendapatan PGN Per Segmen/Diolah dari Laporan Keuangan

Beban pokok penjualan tercatat sebesar US$ 586,75 juta, turun 0,73% year on year. Sehingga laba bruto naik 0,66% year on year menjadi US$ 287,06 juta.

Baca Juga :   Ada PSBB, Seperti Apa Kinerja Keuangan Pengelola Taman Impian Jaya Ancol?

Laba operasi juga masih tercatat naik 5,95% year on year menjadi US$ 172,19 juta, karena beban distribusi turun 4,92% year on year menjadi US$ 75,14 juta. Selain itu ada peningkatan 127,15% di pos pendapatan lain-lain menjadi US$ 16,84 juta.

Faktor yang menyebabkan pendapatan PGAS tergerus dalam adalah adanya peningkatan rugi kurs yang mencapai US$ 63,21 juta, naik 172,35% year on year, dari US$ 23,20 juta pada kuartal pertama 2019.

Dus, setelah dikurangi beban pajak, laba periode berjalan tercatat sebesar US$ 56,48 juta, turun 31,77% year on year. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$ 47,77 juta, turun 26,61% year on year dari US$ 65,1 juta pada periode kuartal pertama 2019.

Leave a reply

Iconomics