
Kuartal Pertama 2020, Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Turun 1,4%

Ilustrsi/Pikiran Rakyat
Akibat wabah Covid-19, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mengalami penurunan sebesar 1,4% pada kuartal pertama tahun 2020 ini.
“Produk domestik bruto riil menurun sebesar 1,4% pada kuartal pertama 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” tulis Bank Of Korea, dikutip Iconomics, Kamis (23/4).
Di sisi pengeluaran, konsumsi swasta turun 6,4% karena penurunan pengeluaran pada barang seperti kendaraan bermotor dan pakaian dan jasa misalnya akomodasi & makanan dan rekreasi & budaya.
Sedangkan konsumsi pemerintah mengalami kenaikan tipis 0,9%, dengan peningkatan pada pengeluaran barang.
Sementara investasi konstruksi tercatat meningkat 1,3% karena meningkatnya pekerjaan sipil. Demikian juga investasi fasilitas meningkat 0,2% terutama oleh pertumbuhan pada perlengkapan transportasi.
Sementara ekspor tercatat turun 2,0% karena penurunan ekspor kendaraan bermotor, mesin dan produk kimia, meksipun ada peningkatan pada ekpsor semikonduktor. Angka impor juga menurun sebesar 4.1% karena penurunan impor minyak mentah dan kendaraan bermotor.
Korea Selatan merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Berdasarkan data BPS, sepanjang Januari-Maret, total ekspor non Indonesia ke Korea Selatan sebesar US$ 1,45 miliar, atau 3,66% dari total ekspor non migas pada periode tersebut (US$ 39,49 miliar).
Sedangkan impor non migas dari Korea Selatan ke Indonesia pada periode Januari-Maret 2020 sebesar US$ 1,76 miliar atau 5,21% dari total impor non migas pada perioide tersebut (US$ 33,83 miliar).
Sedangkan dari sisi investasi, mengutip data BKPM pada kuartal pertama 2020, total realisasi PMA dari Korea Selatan sebesar US$ 130,4 juta atau 1,91% dari total PMA pada periode tersebut (US$ 6,8 miliar).
Leave a reply
