Komisioner BP Tapera Optimistis Perumahan Subsidi Masih Menjanjikan

0
312
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Kondisi perekonomian, pasar dan prospek perumahan di tahun 2023 mendatang akan dihadapkan oleh berbagai tantangan. Beberapa diantaranya resesi dan perlambatan ekonomi global, suku bunga yang tinggi, hingga penurunan daya beli masyarakat.

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto mengatakan pihaknya ingin mendapatkan gambaran prospektif potensi sumber dana untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai bentuk mengembangkan sumber dana lain selain dana simpanan peserta maupun daya APBN yang selama ini menjadi sumber dana penyaluran pembiayaan rumah MBR.

Menjelang tahun 2023, harus disikapi dengan kewaspadaan namun juga harus diimbangi dengan optimisme. Bank Indonesia mengambil langkah antara lain dengan peningkatan Giro Wajib Minimun (GWM), dan peningkatan tingkat bunga terukur untuk menjaga tingkat inflasi pada tingkat yang akseptabel.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh pada kuartal III mencapai 5,72% secara tahunan dan tumbuh 1,81% secara kuartalan. Selain itu, para investor asing yang masuk dalam sebulan terakhir juga dapat meningkatkan perhimpunan sumber dana pembiayaan perumahan.

Baca Juga :   Gandeng Yayasan Habitat Kemanusiaan, Centratama dan Edge Point Buka Perpustakaan Digital di 2 Tempat Ini, Apa Saja?

“Ekonomi Indonesia relatif kuat dalam menahan tekanan inflasi mengingat secara fundamental Indonesia mengalami surplus perdagangan 30 bulan berturut-turut karena berkah komditas yang diikuti dengan kombinasi bauran kebijakan moneter yang efektif sehingga penyesuaian tingkat bunga tidak agresif dibandingkan dengan negara-negara lain,” kata Adi Setianto.

Melihat berbagai pertanda positif tersebut, Adi memaparkan bahwa sangat optimistis kalau industri perumahan terutama subsidi masih menjanjikan.

“Kami optimistis bahwa industri perumahan, khususnya perumahan subsidi masih menjanjikan di tahun mendatang. Kreatifitas skema pembiayaan serta dukungan stakeholder dari ekosistem perumahan diyakini akan mampu mewujudkannya,” kata Adi dalam Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan 2023.

Bank Indonesia menyebutkan penjualan properti residensial primer kuartal II-2022 secara tahunan tumbuh positif sebesar 15,23% (yoy), setelah terkontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar -10,11% (yoy), dimana peningkatan penjualan tipe rumah kecil tercatat sebesar 14,44% (yoy)

Realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 14 Desember 2022 sebesar 216.029 unit senilai Rp24,03 triliun. Sehingga penyaluran dana FLPP sejak tahun 2010 s.d. Desember awal mencapai sebesar 1.159.608 unit dengan nilai Rp99,21 triliun.

Baca Juga :   Minat Hunian Tipe Besar Naik, Sinar Mas Land dan Mitsubishi Corporation Luncurkan Kluster Baru

Tahun 2023, FLPP ditargetkan menjangkau sebanyak 220.000 unit senilai Rp25,18 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera sebanyak 10.000 unit senilai Rp1,05 triliun. Sedangkan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023, IMF memperkirakan akan tumbuh 5%.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics