Kinerja Buana Finance Tumbuh Positif di 2023, RUPST Setujui Bagikan Dividen untuk Pemegang Saham

Kinerja PT Buana Finance Tbk secara umum pada 2023 mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan 2022. Dari sisi total aset, misalnya, tumbuh 25,04% menjadi Rp 5,79 triliun dari sebelumnya Rp 4,63 triliun pada 2022.

Direktur Pemasaran Buana Finance Herman Lesmana mengatakan, pertumbuhan total aset tersebut karena adanya peningkatan piutang pembiayaan bersih sebesar Rp 5,26 triliun atau naik 32,93% dari Rp 3,96 triliun. Sementara itu, Buana Finance  mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 725,78 miliar atau naik 20,99% dari Rp 599,88 miliar pada 2022.

“Dari itu semua, Perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 105,01 miliar, meningkat 20,07% dari pencapaian  2022 yang sebesar Rp 87,46 miliar,” kata Herman dalam keterangan resminya secara daring, Jakarta, Senin (20/5).

Sementara itu, Direktur Keuangan Buana Finance Mariana Setyadi menambahkan, peningkatan tersebut secara umum ditopang peningkatan total pendapatan Perseroan. Sejalan dengan hal tersebut, tingkat pengembalian atas modal (ROE) dari laba bersih Perseroan pada tahun 2023 juga tercatat meningkat menjadi 7,75%, dibandingkan 6,83% pada tahun 2022.

Kemudian, kata Mariana, Perseroan berhasil menjaga kualitas piutang dengan cukup baik. Untuk tingkat piutang bermasalah (NPF) tahun 2023 tercatat sebesar 0,74%. Nilai ini sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi di
tahun 2022 yang sebesar 0,67%, namun tetap terjaga di bawah tingkat NPF industri pembiayaan.

Sedangkan tingkat piutang bermasalah, kata Mariana, diukur dari rasio antara jumlah piutang atas fasilitas yang telah jatuh tempo di atas 90 hari, yang tercatat Rp 39,07 miliar, dibandingkan dengan jumlah piutang keseluruhan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Buana Finance, Perseroan juga menetapkan akan membagikan dividen bagi para pemegang saham.

“Hasil RUPST juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2023,” kata Mariana.