
Kesiapan Kimia Farma dan Bulog Hadapi Dampak Corona

Beras Bulog/BUMNTrack
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya untuk memastikan beberapa BUMN menjaga persediaan barang-barang pokok, terutama beras, masker dan obat-obatan. Perum Bulog dan Kimia Farma memiliki peran strategis untuk turut menjaga kebutuhan-kebutuhan tersebut
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi termasuk mempercepat produk baru untuk bahan baku obat. Perusahaan juga memastikan ketersediaan stok obat essential dan bahan baku obat pada seluruh channel Kimia Farma.
Langkah lainnya, pengadaan supply bahan baku obat alternatif dari Eropa dan India. Kimia Farma juga memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pada masyarakat melalui seluruh jaringan retail farmasi dan melakukan kerjasama dengan pihak Swasta dan BUMN (Rajawali Nusindo) terkait pendistribusian masker.
“Animo masyarakat sangat tinggi dan percaya kepada Kimia Farma, karena salah satu tugas kami selaku BUMN Farmasi untuk membantu pemerintah memberikan informasi kepada Masyarakat agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” ujar Verdi kepada Theiconomics.com melalui Whatsapp beberapa waktu lalu.
Sedangkan Direktur Operasional Bulog Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan stok beras yang dimiliki Bulog saat ini masih aman dengan stok cadangan beras sebanyak 1,6 juta ton. Selain itu, Tri menjelaskan bahwa sekitar akhir Maret atau awal April merupakan masa panen raya sehingga akan menambahkan stok terhadap pengadaan dalam negeri.
Tri juga menambahkan bahwa fenomena panic-buying yang terjadi sama sekali tidak menekan persediaan dan stok masih dalam keadaan aman.
“Prinsip setiap saat Bulog selalu menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga beras. Artinya ada atau tidak ada wabah (corona) tugas Bulog tetap menjaga stabilisasi harga beras,” pungkas Tri.
Leave a reply
