
Kerja Sama Telkomsat-SpaceX: Hak Labuh Starlink akan Mempercepat Penetrasi Layanan Telekomunikasi

Ilustrasi pegawai Telkomsat/Dok. Telkom
Telkomsat menyambut positif dengan diberikannya Hak Labuh Satelit Starlink oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Starlink merupakan layanan berbasis sistem konstelasi Satelit Non Geostationer milik SpaceX dengan orbit rendah (LEO /Low Earth Orbit) dengan ketinggian 500-1.400 km yang mampu memberikan layanan dengan latency rendah, throughput tinggi dan didukung oleh perangkat stasiun bumi yang mudah diinstalasi dan portable. Hal tersebut dapat menjadi solusi terhadap keterbatasan jaringan backhaul di dalam penyelenggaraan layanan telekomunikasi.
Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan TelkomGroup melihat dan menyambut kehadiran Starlink sebagai complement terhadap layanan bisnis telekomunikasi broadband di Indonesia dan juga dapat membantu percepatan penetrasi maupun pemerataan layanan telekomunikasi di Indonesia, khususnya segmen pasar B2B (business to business).
Telkom menyampaikan sebelumnya Telkomsat memang telah melakukan penjajakan untuk bersinergi dengan SpaceX. Menurut Lukman, hingga pada kuartal I tahun 2021, Telkomsat dan SpaceX sepakat untuk bekerja sama dalam pemanfaatan layanan Starlink.
“Dengan adanya hak labuh Starlink ini, kami harapkan TelkomGroup dapat terus mengakselerasi terwujudnya lingkungan dan masyarakat digital Indonesia. Karena kami meyakini dengan digitalisasi, Indonesia ke depannya bisa menjadi lebih baik,” kata Lukman.
Telkom memandang bahwa kerja sama Telkomsat dengan SpaceX yang telah dan sedang dibangun untuk menjalankan layanan Starlink merupakan langkah yang strategis dan sinergi dengan perjalanan TelkomGroup untuk mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika belum lama ini memberikan Hak Labuh Satelit Starlink kepada Telkomsat, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak sebagai penyedia layanan satelit yang ahli dalam memberikan layanan hulu ke hilir.
Hak labuh satelit Starlink tersebut merupakan lisensi bagi Telkomsat untuk memberikan layanan pada jaringan perantara yang menghubungkan infrastruktur backbone telekomunikasi milik TelkomGroup dengan tower Base Transceiver Station/ tower WiFi/ perangkat distribusi akses melalui fiber optik. Layanan ini hanya ada dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup, bukan untuk layanan ritel pelanggan akses internet secara langsung. Dengan telah diterimanya Hak Labuh Starlink tersebut, Telkomsat semakin siap mendukung program pemerataan pembangunan jaringan telekomunikasi broadband dalam rangka memperkecil kesenjangan layanan digital di seluruh wilayah Indonesia.
Leave a reply
