
Kementerian Kominfo Beberkan Sederetan Target Pelatihan Digital untuk SDM

Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang/Dok. Kominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI terus meningkatkan kolaborasi dengan multipihak dalam hal pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berdaya saing, inovatif, integritas, dan profesional di era digital.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang mengatakan transformasi digital tidak pernah terlepas dari kontribusi dunia pendidikan Indonesia yang terus menyesuaikan diri dengan perubahan dunia yang makin cepat.
“Kita telah memasuki era industri 4.0, yang ditandai oleh pemanfaatan media baru dan ruang-ruang internet, di hampir seluruh sektor kehidupan. Bahkan beberapa belahan dunia telah memasuki era 5.0 dengan penerapan metode big data system dan smart city,” kata Philip Gobang dalam keterangan tertulis.
Stafsus Philip juga mengatakan pandemi Covid-19 selain sebagai musibah global juga ikut menyadarkan masyarakat Indonesia untuk menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.
Ia menjabarkan secara singkat lima arahan Bapak Presiden Joko Widodo terkait percepatan transformasi digital.
“Pertama, percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Kedua, menyiapkan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, maupun di sektor industri dan penyiaran. Ketiga, mempercepat integrasi Pusat Data Nasional. Keempat, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital. Kelima, menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital,” jelas Philip.
Stafsus Philip mengatakan dalam rangka menyukseskan arahan Presiden Jokowi, Kementerian Kominfo membuat Peta Jalan Digital Indonesia 2021-2024 yang berfokus pada 10 sektor yakni Pemerintahan, Perdagangan, Jasa Keuangan, Perindustrian, Media dan Hiburan, Real Estate dan Perkotaan,Pertanian dan Perikanan, Transportasi, Pendidikan, serta Kesehatan Digital.
“Sesuai dengan arahan Bapak Johnny G Plate, Kominfo akan terus mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM/Talent Digital Indonesia secara komprehensif,” pungkas Philip Gobang dihadapan peserta luring dan daring di Kampus Politeknik elBajo Commodus, Labuan Bajo.
Philip juga menegaskan untuk merealisasikan gagasan dari Presiden Joko Widodo tidak boleh berhenti pada retorika.
Hal yang disayangkan oleh Stafsus Kominfo adalah sejauh ini pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum semua terlibat aktif dalam memanfaatkan secara optimal program peningkatan literasi digital yang dilakukan Kominfo. Keikutsertaan kaum milenial NTT masih sangat minim. Padahal Provinsi NTT memiliki potensi pariwisata dengan nilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah di kabupaten Manggarai Barat.
Pemerintah telah melakukan sejumlah pelatihan untuk meingkatkan kapasitas digital masyarakat. Stafsus Philip Gobang menyampaikan bahwa pelatihan tingkat menengah (intermediate digital skill) sebagaimana Digital Talent Scholarship (DTS) ini dikhususkan bagi angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lainnya.
Pada tahun 2021, kata Stafsus Philip, DTS menargetkan 100.000 peserta dan realisasinya mencapai 109.917 orang. Pada tahun 2022, DTS akan meningkatkan target capaian menjadi 200.000 orang peserta.
Selain pelatihan tingkat menengah, ada juga pelatihan tingkat dasar yaitu Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) dan pelatihan tingkat lanjut atau ahli yaitu Digital Leadership Academy (DLA).
Menurut Philip, untuk tingkat basic, ada empat kurikulum dasar yang diajarkan antara lain kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Keempat kurikulum digital ini dimaksudkan agar masyarakat Indonesia bisa menggunakan teknologi digital dan media baru secara baik, benar, dan bertanggung jawab.
Capaian GNLD pada tahun 2021 berjumlah 12.307.498 orang atau 98,87% dari target awal. Di tahun 2022 ini, Kementerian Kominfo kembali menargetkan 12,5 juta orang peserta, dengan harapan bahwa di akhir tahun 2024, sudah ada sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang mendapat pelatihan digital tingkat basic.
Adapun DLA atau pelatihan tingkat ahli, kata Stafsus Philip, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan digital (digital decision maker) baik di sektor publik maupun privat.
“Tahun 2021, program ini ditujukan kepada 300 leader berkolaborasi dengan pusat-pusat pengembangan ekosistem digital global Tiongkok, India, Singapura, Estonia, Amerika Serikat, dan sebagainya,” kata Philip.
Tahun 2022, Kominfo menargetkan akan mencapai 400 orang pemimpin C-level dari sektor publik dan privat. Kominfo berencana untuk menggandeng 4 mitra tambahan dari University, yakni Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, University of Cambridge, dan Imperial College London.
Leave a reply
