Kapabilitas Infrastruktur Telkomsel Dukung Percepatan Digitalisasi di Indonesia

0
577

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menilai pandemi Covid-19 mempercepat transformasi digital di Indonesia. Itu dianggap sebagai nilai positifnya dan di samping itu percepatan tersebut bisa terjadi lantaran perkembangan teknologi.

“Artinya proses digital literasi itu akan semakin cepat,” tutur Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam sebuah webinar, Rabu (16/12).

Hendri bercerita, teknologi 2G kali pertaman muncul di Eropa pada 1992 dan dilanjutkan dengan teknologi 3G pada 2001 dan secara komersial pada 2003 di tempat yang sama. Pun demikian dengan teknologi 4G yang hadirdi Eropa pada 2009. Lalu, teknologi apa yang ada di Indonesia khususnya yang dimiliki Telkomsel?

Menurut Hendri, teknologi 3G yang akan paling berumur pendek karena sejak beropersi 2003, semua operator dunia justru sedang mempertimbangkan untuk mematikannya. Di Indonesia juga demikian. Semua operator termasuk Telkomsel akan mematikan layanan tersebut.

“Nanti semua operator hanya akan beroperasi di 2G, 4G dan selanjutnya di 5G,” kata Hendri.

Di Indonesia, kata Hendri, Telkomsel sudah membangun sekitar 230 ribu Base Transceiver Station (BTS) dan dari jumlah itu, 105 ribu sudah berkemampuan di mana kapabilitasnya mampu menjangkau 95% dari populasi di Indonesia.

Baca Juga :   Berikan Pengalaman Penggunaan 5G, Telkomsel Gelar 5G di Lokasi PON XX

Menurut Hendri, hanya 5% dari populasi yang belum dijangkau kapabilitas teknologi 4G Telkomsel. Ditambah lagi dengan persetujuan Presiden Joko Widodo terhadap semua desa Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dan non-3T akan dibangun jaringannya pada 2021 dan 2022.

Untuk daerah 3T, kata Hendri, akan dibangun pemerintah, sementara non-3T akan dibangun operator seluler. Dengan demikian, hampir semua desa di Indonesia akan terjangkau 3G di akhir 2022. Dengan demikian, proses digitalisasi di Indonesia akan semakin cepat.

Pemerintah, kata Hendri, juga mengembangkan teknologi satelit di daerah-daerah yang sulit dicapai seluler. Untuk saat ini, Telkomsel sudah menjangkau 514 kabupaten/kota dan provinsi dengan teknologi 4G. Dan perlu diketahui di Maluku dan Papua hanya Telkomsel yang membangun infrastruktur seluler.

“Karena Telkomsel dimiliki 65% oleh Telkom, maka kita ada kewajiban membangun negeri ini. Dengan adanya infrastruktur broadband ini di hampir semua daeah, pemerintah kabupaten/kota ini bisa membangun digitalisasi,” kata Hendri.

 

 

Leave a reply

Iconomics