
Kalah dari Tiongkok dan Malaysia, Jokowi Tetap Fokus di Infrastruktur

(Dari kiri ke kanan) Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Presiden Joko Widodo dalam Indonesia Banking Expo 2019/The Iconomics
Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk 5 tahun ke depan. Diharapkan dengan infrastruktur itu wilayah-wilayah di Indonesia terkoneksi sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Infrastruktur yang terintegrasi itu fokus di daerah pusat perekonomian, kawasan industri dan kawasan pariwisata,” kata Jokowi dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu (6/11).
Jokowi menuturkan, meski pemerintahannya di periode pertama fokus membangun infrastruktur, rupanya masih jauh dari target yang ditetapkan. Pembangunan jalan tol sejak 1978 hingga 2014 hanya mampu membangun sepanjang 780 kilometer. Bandingkan dengan Tiongkok yang telah membangun jalan tol dengan panjang 280 ribu kilometer.
Indonesia, kata Jokowi, kalah jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga. Tidak usah Tiongkok, Malaysia saja sudah mampu membangun jalan tol sepanjang 1.821 kilometer. “Jadi, salah satu fokus utama kita saat ini masih di sektor pembangunan infrastruktur,” kata Jokowi menambahkan.
Dengan terintegrasinya infrastruktur di kawasan-kawasan pusat perekonomian, kata Jokowi, maka itu bisa meningkatkan perekonomian Indonesia. Pada saat yang sama dinilai bisa meningkatkan lapangan pekerjaan. Salah satu kawasan pusat perekonomian dengan infrastruktur jalan yang layak adalah Wamena, Papua.
“Saya berharap ke depannya seluruh kawasan perekonomian, kawasan industri dan pariwisata bisa terhubung dengan infrastruktur jalan yang layak dan mudah diakses,” kata Jokowi.
Leave a reply
