KAI Logistik Angkut Lebih Dari 5,8 Juta Ton di Kuartal I-2025

0
15

PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mengelola lebih dari 5,8 juta ton barang sepanjang kuartal I tahun 2025. Direktur Operasi KAI Logistik, Heri Siswanto menyampaikan bahwa volume pengelolaan barang selama Januari hingga Maret 2025 menunjukkan tren yang cukup baik.

“Mengawali tiga bulan pertama di tahun 2025, KAI Logistik telah berhasil mengelola lebih dari 5,8 juta ton barang. Capaian ini terdiri dari berbagai komoditas utama, di antaranya sekitar 4,5 juta ton berasal dari pengelolaan dan angkutan batu bara, 708.823 pengelolaan BBM/BBK, 534.762 ton dari angkutan kontainer, 109.560 ton dari angkutan semen, 2.826 ton dari angkutan limbah B3, serta 14.649 ton dari layanan angkutan kurir,” kata Heri dalam keterangannya.

Ia mengatakan capaian ini juga tidak terlepas dari momentum Ramadan dan Lebaran 2025. Selama periode tersebut, KAI Logistik turut mengambil bagian dalam mendukung kelancaran distribusi kebutuhan masyarakat dengan mengelola pengiriman lebih dari 5.000 ton barang, atau meningkat sekitar 8% dibandingkan dengan volume angkutan pada periode Lebaran tahun 2024.

Baca Juga :   Buka Service Point di Ungaran, KAI Logistik Bidik Sektor Pariwisata dan UMKM

Heri menjelaskan bahwa pengangkutan batu bara masih menjadi kontribusi utama, dengan total mencapai 77% dari total volume angkutan yang dikelola KAI Logistik sepanjang kuartal I tahun 2025. Tingginya angka ini tak lepas dari langkah strategis KAI Logistik dalam menjaga kelancaran rantai pasok energi nasional. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan perusahaan di awal tahun ini adalah uji coba pengoperasian Angkutan KA Batu Bara sebagai bentuk perluasan layanan dari yang sebelumnya hanya menangani proses loading dan unloading.

“Uji coba angkutan KA Batu Bara ini telah kami lakukan sejak awal tahun 2025, untuk rute Muara Lawai – Simpang, dengan menggunakan satu rangkaian KA (trainset) terdiri dari 60 gerbong datar berkapasitas 54 ton. Langkah ini merupakan upaya awal kami dalam mempercepat dan meningkatkan efisiensi distribusi energi nasional,” kata Heri.

Leave a reply

Iconomics