
Jumlah Penumpang Pesawat Turun 36,19% di Januari 2021 Dibanding Bulan Sebelumnya

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto/Iconomics
Jumlah penumpang angkutan udara pada Januari 2021 hanya mencapai 2,34 juta orang. Angka ini menggambarkan terjadinya penurunan sebesar 36,19% dan turun sebesar 62,88% secara tahunan (yoy).
“Penurunan secara bulanan ini bisa dipahami karena selepas libur Natal dan tahun baru, penumpang domestik angkutan udara di Januari 2021 tidak setinggi bulan sebelumnya,” tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto dalam keterangan resminya, Senin (1/3).
Suhariyanto mengatakan, penurunan jumlah penumpang untuk penerbangan domestik antara lain karena persyaratan terbang yang harus memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Sementara untuk jumlah penumpang penerbangan internasional juga mengalami penurunan sebesar 12,37% dibanding bulan Desember 2020.
Sementara itu, kata Suhariyanto, secara yoy turun sebesar 96,97%. Penurunan ini antara lain karena ditemukannya varian baru dari Covid-19 sehingga tiap-tiap negara termasuk Indonesia menutup masuknya warga asing ke dalam negeri.
“Pemerintah juga melarang warga Indonesia untuk terbang ke luar negeri apabila bukan untuk kepentingan yang mendesak. Larangan itu berlaku dari 1-14 Januari 2021. Itu sebabnya, jumlah penumpang internasional saat ini hanya 0,05 juta orang,” kata Suhariyanto.
Sedangkan jumlah penumpang kereta api, kata Suhariyanto, jumlahnya hanya sebesar 11,4 juta orang. Jumlah ini turun 11,95% dibandingkan dengan Desember 2020 dan turun 65,13% yoy. Salah satu penyebab menurunnya jumlah penumpang ini lantaran turunnya penumpang untuk kereta api jarak jauh dan KRL di Jabodetabek.
Begitu juga untuk angkutan kereta barang. Jumlah barang yang diangkut turun sebesar 8,61% dibandingkan Desember 2020 dan turun sebesar 12,20% yoy. Sementara jumlah penumpang angkutan laut juga mengalami penurunan walau tidak sedalam untuk angkutan udara dan kereta api.
Untuk Januari 2021, kata Suhariyanto, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan laut mencapai 1,26 juta orang. Jumlah ini turun 4,05% dibandingkan Desember 2020 dan turun sebesar 43,16% yoy. Untuk ini, Kementerian Perhubungan masih sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan karena hanya menjual 51% tiket dari kapasitas kapal.
Untuk kapal barang, kata Suhariyanto, angkutan barangnya turun 5,20% dibandingkan dengan Desember 2020, tetapi malah naik 2,28% yoy. Ini merupakan komitmen pemerintah menjaga pasokan logistik dengan menggunakan angkutan laut.
Leave a reply
