Jumlah Penumpang Naik 27,4% pada Semester I-2024, Berapa Pangsa Pasar Garuda Indonesia?

0
205

Sepanjang semester pertama 2024, jumlah penumpang yang diangkut grup Garuda Indonesia, mengalami pertumbuhan signifikan, meski secara industri – terutama angkutan udara domestik – mengalami stagnasi.

Jumlah penumpang grup Garuda pada semester I-2024 sebanyak 11,53 juta penumpang, naik 27,4% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 9,05 juta penumpang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, sepanjang kurtal II (April-Juni) saja, grup Garuda mengangkut 6,11 juta penumpang, naik 34,99% dari 4,52 juta penumpang pada kuartal kedua 2023.

Garuda Indonesia – sebagia brand utama – pada periode kuartal II 2024 mengangkut 2,85 juta penumpang, naik 56,7% dari 1,82 juta penumpang pada Kuartal II 2023. Sementara itu, jumlah angkutan Citilink tercatat tumbuh 20,44% menjadi 3,26 juta penumpang. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari-Juni 2024, total jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 30,44 juta penumpang, tumbuh hanya 0,71% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara jumlah penumpang angkutan udara internasional pada semester I-2024 sebanyak 8,92 juta penumpang, naik 25,61%.

Baca Juga :   Citilink Rombak Pengurus, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Masih Lowong

Dengan demikian, total jumlah penumpang angkutan udara baik domestik maupun internasional pada semester I-2024 sebanyak 39,77 juta orang, naik 6,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data BPS dan data yang dirilis Garuda, pangsa pasar perusahaan plat merah ini mengalami peningkatan. Pada semester I 2024, pangsa pasar grup Garuda  mencapai 29%. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, pangsa pasar grup Garuda Indonesia sebesar 24,11%.

Di sisi lain, Garuda Indonesia secara konsolidasi pada periode Kuartal II 2024 turut berhasil membukukan pertumbuhan jumlah angkutan kargo sebesar 37,80 persen atau menjadi 53.326 ton kargo secara year-on-year (YoY). Peningkatan tersebut salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan komoditas general cargo, utamanya trafik kargo internasional Garuda Indonesia, yang tumbuh hingga 54,01 persen.

Perolehan angkutan kargo dikontribusikan oleh Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 32.536 ton dan Citilink sebanyak 20.790 ton.

Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi kapasitas alat produksi sejalan dengan tumbuhnya demand mobilisasi masyarakat menggunakan transportasi udara. 

Baca Juga :   Langkah-Langkah Dirut Baru Benahi Garuda Indonesia

Untuk menjaga konsistensi capaian kinerja operasional di Semester II 2024, Garuda Indonesia terus melaksanakan sejumlah inisiatif strategis, mulai dari peningkatan nilai tambah layanan penerbangan bagi para pengguna jasa, pengembangan layanan ground handling, hingga optimalisasi rute dan fleet maintenance. 

Selain itu, upaya kolaborasi dan sinergi dalam lini bisnis ancillary revenue yang terus dioptimalkan juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya—di era pascapandemi.

“Melalui berbagai langkah perbaikan yang terus diselaraskan di seluruh lini layanan dan operasional, kami berharap upaya akselerasi kinerja Garuda Indonesia dapat terwujud sesuai dengan proyeksi di fase pasca-restrukturisasi,” ujar Irfan dalam keterangan, Selasa (13/8).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics