Jasindo Bukukan Premi Rp 1,77 T di Semester I/2024 atau Naik 25,42% Dibanding Periode yang Sama di 2023

0
28
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) membukukan pendapatan premi Rp 1,77 triliun pada Semester I/2024, atau naik 25,42% dari pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja anggota holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG) itu ditopang dari perolehan pendapatan premi terbesar atas lini usaha properti yang mencapai Rp 444,21 miliar, atau naik 22,41% dari periode yang sama di 2023.

Direktur Utama Jasindo Andy Samuel mengatakan, lini usaha properti turut berkontribusi terhadap hasil underwriting perusahaan sebesar Rp 67,02 miliar atau sebesar 31,91% dari total hasil underwriting senilai Rp 209,99 miliar. “Dengan adanya peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan premi, menjadikan laba usaha Jasindo terkerek menjadi Rp 120,89 miliar atau meningkat 656,42% dibandingkan laba di periode yang sama tahun lalu,” kata Andy dalam keterangan resminya pada Kamis (18/7).

Di samping itu, kata Andy, pihaknya pun memperoleh kenaikan pendapatan pada lini usaha marine hull dengan premi mencapai Rp 140,79 miliar, meningkat 42,83%. Pendapatan Semester I/2024 pun ditopang dari pendapatan premi pada lini engineering sebesar Rp 53,97 miliar yang naik 37,16%. Kemudian, lini liability Rp 17,53 miliar atau naik 4,16%, dan lini energi onshore yang preminya mencapai Rp 71,74 miliar atau meningkat 141,35% dari tahun lalu.

Baca Juga :   Laba Pegadaian Semester I/2020 Bertahan di Rp 1,5 T

Dengan pencapaian tersebut, kata Andy, Jasindo optimistis kinerja perusahaan dalam beberapa waktu ke depan akan mengalami kenaikan secara signifikan. Di sisi lain, kinerja yang berhasil diraih perusahaan tidak terlepas dari peran IFG sebagai holding BUMN asuransi.

Sementara itu, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko menambahkan, pihaknya sebagai holding akan terus mendukung Jasindo untuk terus menciptakan pertumbuhan bisnis yang sehat, dan berbasis pengelolaan risiko yang kuat.

“Saat ini IFG mendorong Jasindo untuk berperan sebagai risk management partner bagi pelaku bisnis dengan mampu mengidentifikasi dan memberikan solusi terkait adanya kesenjangan perlindungan (protection gap) baik melalui solusi mitigasi risiko maupun risk transfer,” ujar Hexana.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics