
Iwapi Disebut Bisa Jadi Tempat Perempuan untuk Belajar Berwirausaha

Tangkapan layar Youtube, Ketua Umum Iwapi Nita Yudi/Iconomics
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) dinilai bisa menjadi pedoman bagi kalangan perempuan yang ingin berwirausaha. Di Iwapi, kalangan perempuan bisa saling berbagi pengalaman dan bertumbuh bersama menjadi besar.
“Keanggotan kami itu mayoritas atau 98% adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dan tersebar di 280 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Jumlahnya sekitar 30 ribu,” kata Ketua Umum Iwapi Nita Yudi dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (17/3).
Kalangan perempuan, kata Nita Yudi, kerap kali mendapat stigma hanya untuk urusan dapur, sumur dan kasur. Ini terjadi karena kebudayaan di Indonesia yang patriarki. Karena itu, dalam perkembangan zaman kalangan perempuan perlu menerobos hal-hal demikian sehingga memiliki kesetaraan gender dengan laki-laki.
Khusus untuk Iwapi, kata Nita Yudi, dengan keanggotaan mayoritas UMKM itu membuatnya menjadi organisasi pengusaha wanita terbesar di Asia. Untuk terus memajukan anggotanya, setidaknya ada 3 program utama yang dilakukan Iwapi.
Pertama, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, seminar dan lain sebagainya. Sementara kedua, memperluas dan membuka jaringan bagi anggota dari segi pemasaran. “Ketiga, memanfaatkan permodalan lebih baik melalui perbankan maupun non-perbankan. Inilah 3 program utama Iwapi,”ujar Nita Yudi.
Seperti diketahui, kata Nita Yudi, 98% anggota Iwapi yang merupakan UMKM merupakan penopang perekonomian Indonesia terutama di masa krisis ekonomi 1998 dan krisis keuangan pada 2008. Kemudian, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60%.
“Penyerapan tenaga kerjanya mencapai 98% atau 116,98 juta tenaga kerja. Kemudian, total ekspor UMKM di 2018 ini masih 14% atau sekitar Rp 293,84 triliun,” kata Nita Yudi.
Leave a reply
