
Investree Catatkan Pembiayaan hingga Rp 8,3 T di 2020

Investree mulai menggunakan tanda tangan digital untuk perjanjian pinjam meminjam antara Borrower dan Lender/PrivyID
PT Investree Radhika Jaya atau Investree mencatatkan pembiayaan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp 8,3 triliun hingga akhir Desember 2020. Khusus untuk pinjaman produktif, Investree telah mencairkan pembiayaan senilai Rp 5,7 triliun atau tumbuh 29% dibandingkan 2019.
“Angka tersebut ekuivalen dengan 10,5% dari total pembiayaan yang tersalurkan di Indonesia. Saat ini, loan outstanding yang ada di Investree adalah sebesar Rp 835 miliar. Sekitar 15,6% dari total loan outstanding nasional. Kedua angka tersebut menunjukan Investree masih unggul dibandingkan para kompetitor,” kata Co-Founder dan CEO Investree, Adrian Gunadi dalam keterangan resminya, Senin (15/2).
Adrian mengatakan, pihaknya juga mampu mempertahankan kinerja pinjaman dengan sangat baik di mana perusahaan mencatatkan TKB90 di angka 98,5% atau sama dengan NPL 1,5%. Untuk tahun ini, Investree juga telah menyiapkan strategi jitu yang mampu memberikan kontribusi kepada UKM.
Adapun strategi yang telah disiapkan, kata Adrian, antara lain memperkuat kolaborasi dengan mitra di ekosistem Investree, meningkatkan kemampuan credit scoring, dan berinovasi pada proses bisnis. Dengan strategi tersebut, Invstree berharap dapat membangkitkan UKM Indonesia selama dan pasca-pandemi.
Investree juga memperluas kerja sama dengan mitra kerja baru di antaranya SIPLah Blibli.com dan DealPOS. Mengusung kampanye #KembaliTumbuh, Investree memberikan keuntungan kepada para peminjam baru yang berasal dari merchant-merchant tersebut berupa akses pembiayaan lebih mudah dan cepat melalui platform SIPLah Blibli.com dan DealPOS. Terutama menyambut bulan Ramadhan yang akan hadir di bulan Mei, Investree akan menggelar promo-promo menarik yang nantinya dapat diakses informasinya melalui http://promo.investree.id.
Dalam rangka menguatkan dukungan pembiayaan bagi UKM agar lebih optimal dan maksimal, Investree akan memperbanyak porsi lender institusi untuk menambahkan yang sudah ada selama ini, mayoritas diisi oleh perbankan besar seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon, dan Bank Mandiri; pemain internasional seperti Accial Capital dan GMO Payment Gateway; bank daerah seperti Bank SulutGo dan BPR Supra Artapersada; serta layanan keuangan lainnya seperti Indosurya Finance dan Saison Modern Finance.
“Kami membuka pintu kerja sama yang seluas-luasnya kepada seluruh calon lender institusi. Investree yakin, dengan bersinergi dengan semakin banyak perusahaan besar, kita bisa membuat lebih banyak UKM yang terbantukan, tumbuh, dan berdaya di segala kondisi krisis. Hal ini juga diharapkan selaras dengan cita-cita inklusi finansial yang ingin kita capai di Indonesia,” kata Adrian.
Leave a reply
